Batanghari: Sebanyak 12 ekor sapi di Kabupaten Batanghari, Jambi, dipotong paksa setelah diindikasikan mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK). Pemotongan ini untuk mencegah makin luas penularan PMK di Jambi.
"Hewan yang terindikasi mengidap PMK di Batanghari sebanyak 25 kasus dan sebanyak 12 ekor di antaranya diputuskan dipotong paksa dengan syarat kelayakan dan keamanan untuk dikonsumsi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, Tuanku Hifiq, di Muarabulian, Rabu, 15 Juni 2022.
Baca: Daging Sapi Terkena PMK Dijual Rp40 Ribu per Kg
Dia menjelaskan pemotongan itu dilakukan secara bersyarat dengan pertimbangan kadar penyakit tidak termasuk berat sehingga daging masih layak dan aman dikonsumsi.
Menurut dia sejumlah hewan yang terindikasi PMK juga ada yang dibawa kembali ke daerah asal pengiriman, sedangkan Pemkab Batanghari sempat menutup Pasar Hewan Muarabulian pascatemuan kasus PMK di beberapa hewan yang masuk dan diperjualbelikan.
Secara umum, kata Hifiq, perkembangan penanganan kasus PMK pada hewan ternak di wilayah itu semakin membaik. Dia menyebut setelah 23 temuan kasus PMK di di daerah itu ada enam ekor di antaranya telah dinyatakan sembuh.
"Hewan yang terindikasi ada 23 kasus, enam ekor di antaranya telah dinyatakan sembuh, kemudian potong paksa (bersyarat) sebanyak 12 ekor dan yang masih dalam pengawasan itu lima ekor," jelas Hifiq.
Batanghari: Sebanyak 12 ekor
sapi di Kabupaten Batanghari, Jambi, dipotong paksa setelah diindikasikan mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK). Pemotongan ini untuk mencegah makin luas penularan PMK di Jambi.
"Hewan yang terindikasi mengidap PMK di Batanghari sebanyak 25 kasus dan sebanyak 12 ekor di antaranya diputuskan dipotong paksa dengan syarat kelayakan dan keamanan untuk dikonsumsi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, Tuanku Hifiq, di Muarabulian, Rabu, 15 Juni 2022.
Baca:
Daging Sapi Terkena PMK Dijual Rp40 Ribu per Kg
Dia menjelaskan pemotongan itu dilakukan secara bersyarat dengan pertimbangan kadar penyakit tidak termasuk berat sehingga daging masih layak dan aman dikonsumsi.
Menurut dia sejumlah hewan yang terindikasi PMK juga ada yang dibawa kembali ke daerah asal pengiriman, sedangkan Pemkab Batanghari sempat menutup Pasar Hewan Muarabulian pascatemuan kasus PMK di beberapa hewan yang masuk dan diperjualbelikan.
Secara umum, kata Hifiq, perkembangan penanganan kasus PMK pada hewan ternak di wilayah itu semakin membaik. Dia menyebut setelah 23 temuan kasus PMK di di daerah itu ada enam ekor di antaranya telah dinyatakan sembuh.
"Hewan yang terindikasi ada 23 kasus, enam ekor di antaranya telah dinyatakan sembuh, kemudian potong paksa (bersyarat) sebanyak 12 ekor dan yang masih dalam pengawasan itu lima ekor," jelas Hifiq.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)