Hasil pencegahan penyelundupan benih lobster di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten -- medcom.id/Farhan Dwitama
Hasil pencegahan penyelundupan benih lobster di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten -- medcom.id/Farhan Dwitama

Benih Lobster Indonesia Banyak Diselundupkan ke Vietnam

Farhan Dwitama • 04 Januari 2018 09:50
Tangerang: Benih lobster asal Indonesia kerap diselundupkan ke Vietnam melalui jalur udara. Sebab Vietnam menjadi negara nomor satu penggemar lobster asal perairan Indonesia.
 
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Jakarta I Bandara Soekarno-Hatta Arafat Taslim mengatakan para penyelundup biasanya terbang dari Jakarta menuju Singapura. Kemudian, benih lobster diterbangkan kembali ke Vietnam.
 
"Jadi, Singapura hanya untuk transit saja. Tujuan utamanya ke Vietnam," kata Arafat di Tangerang, Banten, Rabu, 3 Januari 2018.

Arafat menjelaskan, pengiriman benih lobster ke Vietnam sudah berlangsung lama. "Dulu benih lobster legal. Namun, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kemudian mengeluarkan Permen KP Nomor 57 Tahun 2016 yang melarang ekspor benih lobster, kepiting, dan rajungan. Lobster boleh diekspor jika sudah usia 5 bulan," jabarnya.
 
Nyatanya, peraturan tersebut tak begitu saja menghentikan pengiriman benih lobster ke luar negeri. Apalagi nilai ekonomis benih lobster sangat tinggi di Vietnam.
 
"Jalur udara paling banyak dipilih untuk menyelundupkan benih lobster karena lebih cepat sampai. Di sana (Vietnam), benih lobster dikembangkan sesuai ukuran konsumsi. Sebenarnya, kalau orang kita mau sabar, tunggu saja empat atau lima bulan sudah bisa eskpor secara legal," ucapnya.
 
Menurut Arafat, harga benih lobster jenis mutiara dihargai Rp150 ribu per ekor. Sedangkan, benih lobster jenis pasir dihargai Rp90 ribu per ekor.
 
"Siapa yang tidak tergiur dengan harga yang ditawarkan? Tapi, coba lebih bersabar, tunggu sampai besar. Harganya pasti jauh lebih tinggi," bilangnya.
 
Lobster yang diselundupkan, lanjut Arafat, biasanya berasal dari Laut jawa sebelah selatan. "Biasanya dari pantai selatan, seperti Mataram, Banyuwangi, Pangandaran, dan Sukabumi," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan