medcom.id, Denpasar: Ratusan warga mengancam tim kuasa hukum Margriet C Megawe keluar dari Bali. Mereka meminta Hotma Sitompul dan kawan-kawan tak membela tersangka kasus pembunuhan Angeline semata-mata karena uang.
"Pertimbangkan juga sisi kemanusiaan dan suasana kebatinan masyarakat Bali. Bangkai anjing saja dianggap kotor bila dikuburkan di pekarangan rumah. Ini manusia yang dibunuh dan dikuburkan secara sembunyi-sembunyi. Pikirkan itu," ujar Wayan Suata, seorang warga, yang beraksi di depan Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali, Senin (27/7/2015).
Aksi mereka bukan gertak sambal semata. Buktinya, puluhan pemuda berbadan tegap berbaris di halaman belakang PN saat sidang praperadilan berlangsung di kantor tersebut. Biasanya, polisi mengevakuasi pengacara Margriet melalui halaman belakang usai sidang.
Tapi, polisi membelokkan jalur evakuasi melalui halaman belakang Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar yang berlokasi bersebelahan dengan Kantor PN. Polisi dan rombongan kuasa hukum Margriet memasuki lobi Kejari. Mereka kemudian memasuki mobil yang disiapkan di depan lobi.
Kericuhan terjadi saat mobil tersebut hendak keluar dari halaman Kantor Kejari Denpasar. Sejumlah pemuda menghadang. Polisi pun kembali turun tangan.
"Kami tunggu sidang besok," teriak seorang pemuda.
Humas PN Denpasar Hasoloan Sianturi angka bicara soal aksi warga yang mengawal sidang praperadilan kasus kematian Angeline.
"Jangan sampai mengganggu jalannya sidang. Kami meminta agar para pendukung tetap patuh terhadap tata aturan yang berlaku," ujarnya.
medcom.id, Denpasar: Ratusan warga mengancam tim kuasa hukum Margriet C Megawe keluar dari Bali. Mereka meminta Hotma Sitompul dan kawan-kawan tak membela tersangka kasus pembunuhan Angeline semata-mata karena uang.
"Pertimbangkan juga sisi kemanusiaan dan suasana kebatinan masyarakat Bali. Bangkai anjing saja dianggap kotor bila dikuburkan di pekarangan rumah. Ini manusia yang dibunuh dan dikuburkan secara sembunyi-sembunyi. Pikirkan itu," ujar Wayan Suata, seorang warga, yang beraksi di depan Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali, Senin (27/7/2015).
Aksi mereka bukan gertak sambal semata. Buktinya, puluhan pemuda berbadan tegap berbaris di halaman belakang PN saat sidang praperadilan berlangsung di kantor tersebut. Biasanya, polisi mengevakuasi pengacara Margriet melalui halaman belakang usai sidang.
Tapi, polisi membelokkan jalur evakuasi melalui halaman belakang Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar yang berlokasi bersebelahan dengan Kantor PN. Polisi dan rombongan kuasa hukum Margriet memasuki lobi Kejari. Mereka kemudian memasuki mobil yang disiapkan di depan lobi.
Kericuhan terjadi saat mobil tersebut hendak keluar dari halaman Kantor Kejari Denpasar. Sejumlah pemuda menghadang. Polisi pun kembali turun tangan.
"Kami tunggu sidang besok," teriak seorang pemuda.
Humas PN Denpasar Hasoloan Sianturi angka bicara soal aksi warga yang mengawal sidang praperadilan kasus kematian Angeline.
"Jangan sampai mengganggu jalannya sidang. Kami meminta agar para pendukung tetap patuh terhadap tata aturan yang berlaku," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)