Malang: Fakultas Hukum Universitas Airlangga menggelar focus froup discussion (FGD) untuk keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sebanyak 16 perwakilan keluarga korban tragedi Kanjuruhan dihadirkan dalam diskusi tersebut.
Selain memberikan penjelasan dan sanggahan mengenai penanganan kasus tragedi Kanjuruhan. Pakar sejumlah bidang yang hadir juga mendengarkan keluhan dan keinginan keluarga korban. Keluarga korban juga dibebaskan untuk menggali informasi seputar penanganan kasus tragedi Kanjuruhan.
Salah satu orang tua korban tragedi Kanjuruhan, Vincentius Aries, menybut tragedi ini membuat korban mengalami trauma. Dia menilai pihak berwajib harus menjami trauma healing dan memberikan jaminan proses hukum.
"Kami menitik fokuskan setelah tragedi kanjuruhan yang mengalami trauma itu diperhatikan (mendapatkan trauma healing) kemudian kelanjutan proses hukumnya bagaimana (harus diperhatikan)," tutur Vincentius dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Kamis 8 Desember 2022.
Sejumlah pakar yang hadir berasal dari bidang forensik, psikologi, hingga hukum dan HAM. Mereka memaparkan langsung proses dan penanganan kasus tragedi Kanjuruhan dari bidang keilmuan masing-masing. Informasi dari pakar ini diharap membuat pihak keluarga memiliki informasi utuh dan benar terkait tragedi tersebut.
Universitas Airlangga menyebut kegiatan ini digelar untuk lebih mendengar keinginan keluarga korban. Sehingga, hasil FGD bisa diteruskan ke lembaga pemerintah yang menangani tragedi Kanjuruhan. (Ainun Kusumaningrum)
Malang: Fakultas Hukum Universitas Airlangga menggelar
focus froup discussion (FGD) untuk keluarga korban
tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sebanyak 16 perwakilan keluarga korban tragedi Kanjuruhan dihadirkan dalam diskusi tersebut.
Selain memberikan penjelasan dan sanggahan mengenai penanganan kasus tragedi Kanjuruhan. Pakar sejumlah bidang yang hadir juga mendengarkan keluhan dan keinginan keluarga korban. Keluarga korban juga dibebaskan untuk menggali informasi seputar penanganan kasus tragedi Kanjuruhan.
Salah satu orang tua korban tragedi Kanjuruhan, Vincentius Aries, menybut tragedi ini membuat korban mengalami trauma. Dia menilai pihak berwajib harus menjami trauma healing dan memberikan jaminan proses hukum.
"Kami menitik fokuskan setelah tragedi kanjuruhan yang mengalami trauma itu diperhatikan (mendapatkan trauma healing) kemudian kelanjutan proses hukumnya bagaimana (harus diperhatikan)," tutur Vincentius dalam tayangan
Metro Pagi Primetime di
Metro TV, Kamis 8 Desember 2022.
Sejumlah pakar yang hadir berasal dari bidang forensik, psikologi, hingga hukum dan HAM. Mereka memaparkan langsung proses dan penanganan kasus tragedi Kanjuruhan dari bidang keilmuan masing-masing. Informasi dari pakar ini diharap membuat pihak keluarga memiliki informasi utuh dan benar terkait tragedi tersebut.
Universitas Airlangga menyebut kegiatan ini digelar untuk lebih mendengar keinginan keluarga korban. Sehingga, hasil FGD bisa diteruskan ke lembaga pemerintah yang menangani tragedi Kanjuruhan.
(Ainun Kusumaningrum)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)