Cikarang: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengambil alih aset dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, yaitu PDAM Tirta Bhagasasi. Aset yang diambilalih adalah aset yang berada di Kota Bekasi.
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan pegawai, satuan sambungan atau pelanggan milik PDAM Tirta Bhagasasi yang ada di Kota Bekasi akan beralih menjadi bagian Perumda Tirta Patriot. Pemindahan pegawai dan pelanggan PDAM TB yang menjadi Perumda Tirta Patriot akan dilakukan secara bertahap.
"Termasuk pegawai, termasuk pelanggan. Ini kan bertahap, ini ada tiga (kantor cabang) yang akan diserahkan, jadi ada wilayah cakupan Wisma Asri, kemudian yang ada di wilayah Pondok Gede dan Harapan Baru," kata dia di Cikarang, Kamis, 8 Desember 2022.
Ia menjelaskan pengambilalihan ketiga kantor wilayah dari Pemkab Bekasi itu menambah pelanggan Perumda Tirta Patriot sebanyak 21.000 ditambah dengan potensi 10 ribu pelanggan yang tidak aktif.
"Ini yang akan menambah jumlah cakupan yang hari ini dimiliki oleh Pemerintah Kota Bekasi baru 40 ribu. Jadi dengan adanya ini (pengambilalihan) kita menambah 60 ribu sambungan satuan yang bisa kita layani," ujarnya.
Tri menjelaskan ambil alih seluruh aset PDAM Tirta Bhagasasi hingga 100 persen akan dilakukan secara bertahap. Hal ini mempertimbangkan jumlah kompensasi yang akan diberikan Pemkot Bekasi kepada Pemkab Bekasi sebesarRp 155 Miliar.
"Bertahap, karena kan ada satu kewajiban kita harus membayar kompensasi terkait dengan satuan sambungan yang ada itu," ujarnya.
Di tempat yang sama, Plt Dirut Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi mengatakan pihaknya akan rapat lebih lanjut dengan PDAM Tirta Bhagasasi mengenai hal itu. Imam mengatakan terdapat tiga poin yang akan menjadi fokus pembahasan tersebut.
"Satu, itu bagaimana merger pelanggan dari Bhagasasi ke kita, yang kedua soal SDM, bagaimana SDM Bhagasasi menjadi ke kita. Dan yang ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah tentang tarif," tutur dia.
Proses pengambilalihan aset itu berjalan sejak 2015 lalu. Setelah melalui proses panjang selama tujuh tahun, pengambilalihan aset tersebut baru bisa ditandatangani hari ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cikarang: Pemerintah
Kota Bekasi, Jawa Barat, mengambil alih aset dari Badan Usaha Milik Daerah (
BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, yaitu PDAM Tirta Bhagasasi. Aset yang diambilalih adalah aset yang berada di Kota Bekasi.
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan pegawai, satuan sambungan atau pelanggan milik PDAM Tirta Bhagasasi yang ada di Kota Bekasi akan beralih menjadi bagian Perumda Tirta Patriot. Pemindahan pegawai dan pelanggan PDAM TB yang menjadi Perumda Tirta Patriot akan dilakukan secara bertahap.
"Termasuk pegawai, termasuk pelanggan. Ini kan bertahap, ini ada tiga (kantor cabang) yang akan diserahkan, jadi ada wilayah cakupan Wisma Asri, kemudian yang ada di wilayah Pondok Gede dan Harapan Baru," kata dia di Cikarang, Kamis, 8 Desember 2022.
Ia menjelaskan pengambilalihan ketiga kantor wilayah dari Pemkab Bekasi itu menambah pelanggan Perumda Tirta Patriot sebanyak 21.000 ditambah dengan potensi 10 ribu pelanggan yang tidak aktif.
"Ini yang akan menambah jumlah cakupan yang hari ini dimiliki oleh Pemerintah Kota Bekasi baru 40 ribu. Jadi dengan adanya ini (pengambilalihan) kita menambah 60 ribu sambungan satuan yang bisa kita layani," ujarnya.
Tri menjelaskan ambil alih seluruh aset PDAM Tirta Bhagasasi hingga 100 persen akan dilakukan secara bertahap. Hal ini mempertimbangkan jumlah kompensasi yang akan diberikan Pemkot Bekasi kepada Pemkab Bekasi sebesarRp 155 Miliar.
"Bertahap, karena kan ada satu kewajiban kita harus membayar kompensasi terkait dengan satuan sambungan yang ada itu," ujarnya.
Di tempat yang sama, Plt Dirut Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi mengatakan pihaknya akan rapat lebih lanjut dengan PDAM Tirta Bhagasasi mengenai hal itu. Imam mengatakan terdapat tiga poin yang akan menjadi fokus pembahasan tersebut.
"Satu, itu bagaimana merger pelanggan dari Bhagasasi ke kita, yang kedua soal SDM, bagaimana SDM Bhagasasi menjadi ke kita. Dan yang ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah tentang tarif," tutur dia.
Proses pengambilalihan aset itu berjalan sejak 2015 lalu. Setelah melalui proses panjang selama tujuh tahun, pengambilalihan aset tersebut baru bisa ditandatangani hari ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)