Cianjur: Warga penyintas gempa Cianjur di Kampung Banjar Pinang, Desa Cijendil, Kecamatan Cujenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar salat Jumat pertama pascagempa dalam suasana keharuan.
Warga yang terdiri atas pria dewasa, lansia, hingga anak-anak bergabung melaksanakan salat berjemaah bersama Tim SAR Brimob dan Basarnas. Salat dipimpin Haji Usman Sumilar tokoh masyarakat setempat dengan muazin Bripda Iqbal, bilal Ipda Rasnawi, dan khatib Aiptu Zikron Abdillah.
Dalam khutbah Jumat itu, khatib mengajak masyarakat untuk bertawakal dan sabar dalam menjalankan musibah.
"Musibah dan ujian Allah datang silih berganti tidak ada putusnya harus jadikan bangsa yang sabar," kata khatib dalam khutbahnya.
Salat Jumat digelar dua rakaat dilanjutkan dengan salat gaib. Warga dan tim SAR mendoakan warga yang menjadi korban gempa. Ibadah salat Jumat ditutup dengan berselawat dan saling bersalaman. Adnan, 54, salah satu warga tampak haru menyelesaikan shalat.
"Ada keharuan terasa, melaksanakan shalat berjamaah dalam situasi seperti ini," kata Adnan.
Adnan mengatakan warga tidak bisa melaksanakan salat di Masjid Umar Bin Khatab karena rusak berat. Ada puluhan warga yang mengungsi dengan kondisi rumah rusak berat hingga ringan.
Berdasarkan data dari BNPB hingga Kamis sore, 24 November tercatat korban meninggal bertambah menjadi 272 orang. Jumlah tersebut bertambah seiring dengan tim SAR gabungan yang menemukan korban meninggal dunia atas nama Nining, 64.
Dari 272 korban tersebut, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih terus dicari identitasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cianjur: Warga penyintas
gempa Cianjur di Kampung Banjar Pinang, Desa Cijendil, Kecamatan Cujenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar salat Jumat pertama pascagempa dalam suasana keharuan.
Warga yang terdiri atas pria dewasa, lansia, hingga anak-anak bergabung melaksanakan
salat berjemaah bersama Tim SAR Brimob dan Basarnas. Salat dipimpin Haji Usman Sumilar tokoh masyarakat setempat dengan muazin Bripda Iqbal, bilal Ipda Rasnawi, dan khatib Aiptu Zikron Abdillah.
Dalam
khutbah Jumat itu, khatib mengajak masyarakat untuk bertawakal dan sabar dalam menjalankan musibah.
"Musibah dan ujian Allah datang silih berganti tidak ada putusnya harus jadikan bangsa yang sabar," kata khatib dalam khutbahnya.
Salat Jumat digelar dua rakaat dilanjutkan dengan salat gaib. Warga dan tim SAR mendoakan warga yang menjadi korban gempa. Ibadah salat Jumat ditutup dengan berselawat dan saling bersalaman. Adnan, 54, salah satu warga tampak haru menyelesaikan shalat.
"Ada keharuan terasa, melaksanakan shalat berjamaah dalam situasi seperti ini," kata Adnan.
Adnan mengatakan warga tidak bisa melaksanakan salat di Masjid Umar Bin Khatab karena rusak berat. Ada puluhan warga yang mengungsi dengan kondisi rumah rusak berat hingga ringan.
Berdasarkan data dari BNPB hingga Kamis sore, 24 November tercatat korban meninggal bertambah menjadi 272 orang. Jumlah tersebut bertambah seiring dengan tim SAR gabungan yang menemukan korban meninggal dunia atas nama Nining, 64.
Dari 272 korban tersebut, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih terus dicari identitasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.idCek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)