Warga Pekon Way Sindi yang sedang mengambil pupuk dari kotoran kelelawar di dalam Goa Matu di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. ANTARA/Riadi Gunawan
Warga Pekon Way Sindi yang sedang mengambil pupuk dari kotoran kelelawar di dalam Goa Matu di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. ANTARA/Riadi Gunawan

Ribuan Ton Pupuk Kelelawar di Gua Matu, Berkah bagi Warga Pesibar Lampung

Antara • 23 Januari 2023 07:42
Pesisir Barat: Objek wisata Gua Matu di Pekon (Desa) Way Sindi, Kecamatan Karya Punggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, memiliki berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar. Bi balik keindahan dan cerita mistisnya, warga dapat memanfaatkan pupuk guano dari kelelawar di dalamnya.
 
Di dalam Gua Matu itu terdapat pupuk organik dari kotoran kelelawar yang menempati gua tersebut sejak ratusan tahun lalu. Pupuk dari kotoran kelelawar itu biasa disebut pupuk guano. Warga setempat sudah puluhan tahun mengambil pupuk tersebut.
 
Salah seorang warga yang mengambil pupuk guano dari Gua Matu, Subing, mengatakan, dirinya sudah turun-temurun mengambil dan memanfaatkan pupuk organik dari Gua Matu tersebut.

"Iya sudah turun-temurun biasanya kami hampir tiap hari ngambil pupuk di sini dan ngak habis-habis," kata Subing saat diwawancarai, Minggu, 22 Januari 2023.
 
Dia menyatakan pula, masyarakat sekitar memanfaatkan kotoran kelelawar itu untuk pupuk dan sudah berlangsung sejak lama.
 
"Kalau pengetahuan mengambil pupuk di Gua Matu ini sudah dari nenek moyang kita dulu," kata dia.
 
Baca juga: Petani Harap Tenang, Stok Pupuk Subsidi Cukup Buat Beberapa Minggu ke Depan

Menurutnya, pupuk dari kotoran kelelawar ini banyak manfaatnya bagi tanaman. Pupuk guano mampu menyuburkan tanaman cengkih, lada, kopi, dan sayur-sayuran lainnya.
 
"Kalau pupuk asli dari Gua Matu ini beda dengan pupuk kandang biasa, karena kalau digunakan untuk tanaman hasilnya langsung terlihat, tanaman akan lebih subur," ucapnya.
 
Subing mengaku menggantungkan hidup sehari-hari dari upah hasil mengambil pupuk guano tersebut.
 
"Iya pak sudah menjadi pekerjaan sehari-hari mengambil pupuk itu," ujarnya pula.
 
Namun, salah seorang juru kunci Gua Matu, Makmur menjelaskan, masyarakat sekitar dilarang menjual pupuk guano yang diambil dari dalam Goa Matu tersebut. Mereka diperbolehkan untuk menerima imbalan dari hasil bekerja mengambil pupuk guano yang biasa disebut upah.
 
"Kalau dijual enggak boleh, kami tidak diizinkan menggunakan istilah jual, tapi harus diganti dengan sebutan upah karena itu kotoran kelelawar," terang Makmur.
 
Sementara itu, Saipul, salah seorang petani pepaya mengatakan menggunakan pupuk organik dari kotoran kelelawar ini sudah beberapa tahun belakangan.
 
Pupuk kotoran kelelawar dari Goa Matu, ucapnya, bermanfaat langsung membuat tanaman terlihat subur.
 
"Pupuk guano ini pertama kali saya pakai langsung terlihat hasilnya dan membuat tanaman saya subur," kata dia.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan