Belawan: Isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi menyebabkan ketersediaan solar di Belawan, Medan, Sumatra Utara, langka. Mayoritas masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan tidak dapat melaut.
Para nelayan tidak keberatan dengan naiknya harga BBM subsidi. Namun, mereka meminta pemerintah menjamin stok BBM selalu tersedia.
Nelayan, membutuhkan 40 liter solar pada kapal kecil untuk melaut selama tiga hari. Kebutuhan ini sulit terpenuhi karena solar subsidi sulit diakses nelayan Belawan.
“Kalo kami tidak keberatan kalo naik seribu perak pun, yang penting BBM itu jangan langka, karena saat ini kami mendapat BBM subsidi sangat sulit,” kata seorang nelayan, Junhir, dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Rabu, 31 Agustus 2022.
Abdul Rahman, nelayan lain di Belawan, mengaku keberatan jika harga BBM naik. Terlebih, akses untuk mendapatkan BBM di wilayah pesisir sulit.
“Sekarang harganya pun kita beli di tengkulak-tengkulak itu sudah Rp7.500 apalagi nanti dinaikkan sama pemerintah, mungkin nanti nelayan tidak bisa melaut lagi, dengan hasil tangkapan yang sangat minim dan biaya (BBM) yang sangat mahal,” ujar Abdul.
Abdul berharap pemerintah segera memberi solusi yang dapat meringankan nelayan. “Apabila mau dinaikkan kasihlah solusi pada nelayan kita ini, kasih solusi gimana tetap bisa melaut dengan harga minyak yang mahal itu,” ucap dia. (Vania Augustine Dilia)
Belawan: Isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi menyebabkan ketersediaan solar di Belawan, Medan, Sumatra Utara, langka. Mayoritas masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan tidak dapat melaut.
Para nelayan tidak keberatan dengan naiknya harga BBM subsidi. Namun, mereka meminta pemerintah menjamin stok BBM selalu tersedia.
Nelayan, membutuhkan 40 liter solar pada kapal kecil untuk melaut selama tiga hari. Kebutuhan ini sulit terpenuhi karena solar subsidi sulit diakses nelayan Belawan.
“Kalo kami tidak keberatan kalo naik seribu perak pun, yang penting BBM itu jangan langka, karena saat ini kami mendapat BBM subsidi sangat sulit,” kata seorang nelayan, Junhir, dalam tayangan
Metro Siang di
Metro TV, Rabu, 31 Agustus 2022.
Abdul Rahman, nelayan lain di Belawan, mengaku keberatan jika harga BBM naik. Terlebih, akses untuk mendapatkan BBM di wilayah pesisir sulit.
“Sekarang harganya pun kita beli di tengkulak-tengkulak itu sudah Rp7.500 apalagi nanti dinaikkan sama pemerintah, mungkin nanti nelayan tidak bisa melaut lagi, dengan hasil tangkapan yang sangat minim dan biaya (BBM) yang sangat mahal,” ujar Abdul.
Abdul berharap pemerintah segera memberi solusi yang dapat meringankan nelayan. “Apabila mau dinaikkan kasihlah solusi pada nelayan kita ini, kasih solusi gimana tetap bisa melaut dengan harga minyak yang mahal itu,” ucap dia.
(Vania Augustine Dilia) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)