BTS penyedia jasa telekomunikasi XL Axiata yang roboh dan menimpa gedung sekolah SDN 240 Ba'do-ba'do, di Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, Selasa 13 Agustus 2019. Medcom.id/Muhammad Syawaluddin
BTS penyedia jasa telekomunikasi XL Axiata yang roboh dan menimpa gedung sekolah SDN 240 Ba'do-ba'do, di Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, Selasa 13 Agustus 2019. Medcom.id/Muhammad Syawaluddin

Polisi Periksa 15 Saksi Terkait Pembangunan Menara Roboh di Maros

Muhammad Syawaluddin • 17 Agustus 2019 09:27
Makassar: Kepolisian Resor (Polres) Maros terus mendalami kasus dugaan tindak pidana robohnya menara XL di Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Saat ini sudah ada 15 orang yang diperiksa terkait hal itu.
 
"Sudah ada 15 orang yang diperiksa terkait itu (robohnya menara)," kata Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Deny Eko, saat dikonfirmasi, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 16 Agustus 2019.
 
Belasan orang yang diperiksa oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Maros tersebut adalah korban, pihak sekolah, hingga penanggung jawab pembangunan menara atau perusahaan yang membangun menara setinggi 25 meter itu.

"Rekanan sudah semua, pihak sekolah, dan korban (diperiksa)," kata Deny.
 
Namun, pihaknya belum bisa memastikan bahwa ada tindakan pidana yang dalam pembangunan menara setinggi 25 meter dan berada di tengah pemukiman warga dan sekolah tersebut. Karena, masih dalam proses penyelidikan.
 
Pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium forensik (Labfor) untuk bisa memastikan adanya pelanggaran dalam pembangunan menara yang menimpa gedung sekolah dan enam orang siswa SDN 240 Ba'do-b'do, Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan itu.
 
"Sementara ini kita masih menunggu hasil dari laboratorium forensik untuk menyimpulkan," jelasnya.
 
Sebelumnya, menara operator telekomunikasi XL di Dusun Ba'do-ba'do, Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tersebut roboh. Menara setinggi 25 meter tersebut jatuh menimpa enam siswa Sekolah Dasar 240 Ba'do-ba'do. 
 
Akibatnya enam orang anak tersebut durujuk ke Rumah Sakit Angkatan Udara Dodi Sardjoto untuk mendapatkan perawatan medis atau pertolongan pertama, satu di antaranya langsung di rujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Menyusul dua lainnya di hari yang sama.
 
Ketiga anak korban robohnya tower XL Axiata tersebut kini masih berada di ruang perawatan dan masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan