Padang: Sebanyak 300 perantau Minang yang semula hendak eksodus, mengurungkan niat. Mereka menyatakan tetap bertahan di Wamena, Jayawijaya, Papua.
"Datanya terus berubah sesuai situasi di sana. Data terbaru ada 300 orang ingin tetap bertahan di Wamena," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Rabu, 2 Oktober 2019.
Pemprov Sumbar menghargai keputusan dari perantau untuk tetap bertahan maupun eksodus. Pihaknya akan mencari solusi terbaik untuk perantau Minang.
"Salah satu alternatif untuk perantau yang tetap di Wamena diberikan santunan, modal untuk berusaha kembali," imbuhnya.
Namun, besaran santunan belum ditetapkan. Dia melanjutkan besaran santunan disesuaikan dengan uang bantuan yang tersisa setelah perantau yang ingin pulang kampung dipulangkan.
Dia menerangkan pihaknya masih berkoordinasi menyediakan kapal untuk pemulangan perantau yang ingin kembali ke Sumbar. Melansir Antara, selain Pemprov Sumbar, Kementerian Perhubungan melalui PT Pelni dan organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) turut memberikan bantuan.
"Berdasarkan informasi yang diterima kondisi Wamena mulai kondusif. Saya berharap yang terbaik untuk semua perantau," tandasnya.
Demonstrasi yang berlangsung di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin, 23 September 2019, berlangsung ricuh. Sejumlah fasilitas publik dibakar dan puluhan orang meninggal.
Kapolda Papuas Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta warga tidak cepat mengambil keputusan meninggalkan tanah Papua. Dia menjamin keamanan warga Indonesia yang ada di Bumi Cenderawasih.
Padang: Sebanyak 300 perantau Minang yang semula hendak eksodus, mengurungkan niat. Mereka menyatakan tetap bertahan di Wamena, Jayawijaya, Papua.
"Datanya terus berubah sesuai situasi di sana. Data terbaru ada 300 orang ingin tetap bertahan di Wamena," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Rabu, 2 Oktober 2019.
Pemprov Sumbar menghargai keputusan dari perantau untuk tetap bertahan maupun eksodus. Pihaknya akan mencari solusi terbaik untuk perantau Minang.
"Salah satu alternatif untuk perantau yang tetap di Wamena diberikan santunan, modal untuk berusaha kembali," imbuhnya.
Namun, besaran santunan belum ditetapkan. Dia melanjutkan besaran santunan disesuaikan dengan uang bantuan yang tersisa setelah perantau yang ingin pulang kampung dipulangkan.
Dia menerangkan pihaknya masih berkoordinasi menyediakan kapal untuk pemulangan perantau yang ingin kembali ke Sumbar. Melansir
Antara, selain Pemprov Sumbar, Kementerian Perhubungan melalui PT Pelni dan organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) turut memberikan bantuan.
"Berdasarkan informasi yang diterima kondisi Wamena mulai kondusif. Saya berharap yang terbaik untuk semua perantau," tandasnya.
Demonstrasi yang berlangsung di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin, 23 September 2019, berlangsung ricuh. Sejumlah fasilitas publik dibakar dan puluhan orang meninggal.
Kapolda Papuas Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta warga tidak cepat mengambil keputusan meninggalkan tanah Papua. Dia menjamin keamanan warga Indonesia yang ada di Bumi Cenderawasih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)