Cikarang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan dua wilayah di Kabupaten Bekasi rawan pergeseran tanah. Kedua wilayah itu yakni Kecamatan Bojongmangu dan Setu.
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi, Andika Rahmat mengatak hal itu diketahui BPBD Kabupaten Bekasi mendeteksi dengan menggunakan alat pemetaan gempa bantuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Tanah di dua kecamatan di Kabupaten Bekasi rawan geser bila terjadi gempa," kata Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi, Andika Rahmat, di Bekasi, Kamis.
Meski rawan pergeseran tanah, pihaknya meminta warga tidak khawatir sebab kondisi tanah di Kecamatan Bojongmangu, Setu, dan sekitarnya saat ini relatif stabil.
Selain sebagai pendeteksi dini, alat pemetaan gempa bantuan BMKG itu juga mampu mengetahui kerawanan dari bencana yang ditimbulkan.
"Kami akan bersiap menghadapi kemungkinan buruk sekali pun namun sudah bisa terdeteksi karena bantuan alat ini," ucapnya.
Selain gempa bumi, potensi bencana alam lain di Kabupaten Bekasi, kata dia, banjir dan kekeringan. Sedikitnya 10 di antara 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi langganan banjir setiap tahun, yakni Cabangbungin, Tambun Utara, Muaragembong, Sukatani, Pebayuran, Babelan, Cikarang Utara, Tarumajaya, Cibitung, serta Kedungwaringin.
"Selain melanda permukiman, sekolah, dan bangunan lainnya, banjir kiriman akibat luapan sungai yang melintasi wilayah kita juga kerap merendam sawah dan tambak milik warga," ungkapnya.
Cikarang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan dua wilayah di Kabupaten Bekasi rawan pergeseran tanah. Kedua wilayah itu yakni Kecamatan Bojongmangu dan Setu.
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi, Andika Rahmat mengatak hal itu diketahui BPBD Kabupaten Bekasi mendeteksi dengan menggunakan alat pemetaan gempa bantuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Tanah di dua kecamatan di Kabupaten Bekasi rawan geser bila terjadi gempa," kata Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi, Andika Rahmat, di Bekasi, Kamis.
Meski rawan pergeseran tanah, pihaknya meminta warga tidak khawatir sebab kondisi tanah di Kecamatan Bojongmangu, Setu, dan sekitarnya saat ini relatif stabil.
Selain sebagai pendeteksi dini, alat pemetaan gempa bantuan BMKG itu juga mampu mengetahui kerawanan dari bencana yang ditimbulkan.
"Kami akan bersiap menghadapi kemungkinan buruk sekali pun namun sudah bisa terdeteksi karena bantuan alat ini," ucapnya.
Selain gempa bumi, potensi bencana alam lain di Kabupaten Bekasi, kata dia, banjir dan kekeringan. Sedikitnya 10 di antara 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi langganan banjir setiap tahun, yakni Cabangbungin, Tambun Utara, Muaragembong, Sukatani, Pebayuran, Babelan, Cikarang Utara, Tarumajaya, Cibitung, serta Kedungwaringin.
"Selain melanda permukiman, sekolah, dan bangunan lainnya, banjir kiriman akibat luapan sungai yang melintasi wilayah kita juga kerap merendam sawah dan tambak milik warga," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)