Tangerang: Kapolda Banten Brigjen Tomsi Tohir mengatakan ada empat orang yang terluka dalam insiden penyerangan Menko Polhukam Wiranto di Alun-alun Menes Pandeglang, Banten. Tomsi mengatakan pelaku menggunakan pisau belati dan gunting saat melancarkan aksi.
"Korban itu Pak Wiranto, Kapolsek Menes, Bapak Fuad Sauki, dan ajudan Danrem tapi luka sedikit," kata Tomsi saat dikonfirmasi, Kamis, 10 Oktober 2019.
Tomsi menjelaskan keempatnya sudah mendapat perawatan medis di rumah sakit terdekat. Sementara Wiranto saat ini sudah berada di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tomsi menjelaskan dari kedatangan hingga menuju pulang, pengamanan sudah dilakukan sesuai standar operasional. Namun Wiranto ingin menyapa masyarakat yang berkumpul di alun-alun tersebut.
Tomsi menjelaskan jika pelaku mengambil momen saat petugas lengah. Pelaku juga diduga sudah merencanakan aksinya untuk menyerang Wiranto saat turun dari mobil.
"Telah dilaksanakan pengaman tapi karena ketulusan hati beliau hendak menyapa seluruh masyarakat yang menyambut. Kedua pelaku sudah diamankan dan masih dalam pengembangan proses penyidikan. Laki-laki (menusuk) menggunakan belati dan yang perempuan menggunakan gunting. Selesai melakukan penganiayaan mereka menyerah," jelas Tomsi.
Tangerang: Kapolda Banten Brigjen Tomsi Tohir mengatakan ada empat orang yang terluka dalam insiden penyerangan Menko Polhukam Wiranto di Alun-alun Menes Pandeglang, Banten. Tomsi mengatakan pelaku menggunakan pisau belati dan gunting saat melancarkan aksi.
"Korban itu Pak Wiranto, Kapolsek Menes, Bapak Fuad Sauki, dan ajudan Danrem tapi luka sedikit," kata Tomsi saat dikonfirmasi, Kamis, 10 Oktober 2019.
Tomsi menjelaskan keempatnya sudah mendapat perawatan medis di rumah sakit terdekat. Sementara Wiranto saat ini sudah berada di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tomsi menjelaskan dari kedatangan hingga menuju pulang, pengamanan sudah dilakukan sesuai standar operasional. Namun Wiranto ingin menyapa masyarakat yang berkumpul di alun-alun tersebut.
Tomsi menjelaskan jika pelaku mengambil momen saat petugas lengah. Pelaku juga diduga sudah merencanakan aksinya untuk menyerang Wiranto saat turun dari mobil.
"Telah dilaksanakan pengaman tapi karena ketulusan hati beliau hendak menyapa seluruh masyarakat yang menyambut. Kedua pelaku sudah diamankan dan masih dalam pengembangan proses penyidikan. Laki-laki (menusuk) menggunakan belati dan yang perempuan menggunakan gunting. Selesai melakukan penganiayaan mereka menyerah," jelas Tomsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)