Lombok Tengah: Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air yang jatuh di areal persawahan di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Minggu, 14 Juli dalam kondisi laik terbang.
"Kelayakan pesawat sudah pasti laik karena sudah diterbangkan. Mana ada pilot yang menerbangkan kalau tidak laik pesawat. Jadi tidak ada pilot yang mau menerbangkan pesawat kalau tidak laik terbang," kata Tenaga Ahli KNKT Masruri, Rabu, 17 Juli 2019.
Kendati laik terbang, Masruri menyatakan KNKT belum dapat memastikan penyebab jatuhnya helikopter tersebut, mengingat saat ini KNKT masih mengumpulkan data lapangan baik data yang ada di bangkai helikopter maupun data kantor.
"Kami masih mencari informasi fakta-fakta yang bisa membantu kami untuk identifikasi dan kami belum menemukan hal-hal yang signifikan untuk dijadikan bahan analisa, kenapa helikopter ini mendarat di sana," jelas Masruri.
Selain itu saat melakukan investigasi di lokasi jatuhnya helikopter tersebut, KNKT menemukan tanki bahan bakar helikopter dalam keadaan kosong. "Tadi kami memeriksa tankinya kebetulan kosong, tapi kita perlu teliti kenapa bisa kosong," ungkap Masruri.
Masruri mengaku belum mengetahui apa penyebab tanki bahan bakar helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air bisa kosong. "Kami tidak tahu apakah karena dampak benturan atau apa. Karena itu kita masih menggali lebih jauh. Tapi kenapa kosong itu yang kita coba dalami," pungkas Masruri.
Tim KNKT mulai melakukan investigasi bangkai
helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air yang terjatuh di areal persawahan di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Senin sekitar pukul 11.30 Wita.
Lombok Tengah: Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air yang jatuh di areal persawahan di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Minggu, 14 Juli dalam kondisi laik terbang.
"Kelayakan pesawat sudah pasti laik karena sudah diterbangkan. Mana ada pilot yang menerbangkan kalau tidak laik pesawat. Jadi tidak ada pilot yang mau menerbangkan pesawat kalau tidak laik terbang," kata Tenaga Ahli KNKT Masruri, Rabu, 17 Juli 2019.
Kendati laik terbang, Masruri menyatakan KNKT belum dapat memastikan penyebab jatuhnya helikopter tersebut, mengingat saat ini KNKT masih mengumpulkan data lapangan baik data yang ada di bangkai helikopter maupun data kantor.
"Kami masih mencari informasi fakta-fakta yang bisa membantu kami untuk identifikasi dan kami belum menemukan hal-hal yang signifikan untuk dijadikan bahan analisa, kenapa helikopter ini mendarat di sana," jelas Masruri.
Selain itu saat melakukan investigasi di lokasi jatuhnya helikopter tersebut, KNKT menemukan tanki bahan bakar helikopter dalam keadaan kosong. "Tadi kami memeriksa tankinya kebetulan kosong, tapi kita perlu teliti kenapa bisa kosong," ungkap Masruri.
Masruri mengaku belum mengetahui apa penyebab tanki bahan bakar helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air bisa kosong. "Kami tidak tahu apakah karena dampak benturan atau apa. Karena itu kita masih menggali lebih jauh. Tapi kenapa kosong itu yang kita coba dalami," pungkas Masruri.
Tim KNKT mulai melakukan investigasi bangkai
helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air yang terjatuh di areal persawahan di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Senin sekitar pukul 11.30 Wita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)