Malang: Tim investigasi mulai melakukan penyelidikan insiden pesawat jatuh di Pasuruan. Sebelumnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 terjatuh saat latihan formasi di wilayah pegunungan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 16 November 2023.
"Saat ini tim investigasi sudah mencapai di tempat sasaran, sedang mengumpulkan data-data terkait dengan kecelakaan, mengamankan barang-barang yang merupakan alat investigasi dan akan mengamankan flight data recorder dari pesawat," kata Kadispen TNI AU, Marsma TNI R Agung Sasongkojati, Jumat 17 November 2023.
Agung mengaku, tim investigasi baru diterjunkan hari ini lantaran TNI AU sebelumnya masih fokus terhadap evakuasi korban. Setelah seluruh korban telah berhasil dievakuasi dan dimakamkan, tim investigasi diterjunkan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
"Kita semua akan mengikuti perkembangannya mengenai kejadian ini. Namun yang penting sekarang adalah bagaimana kita membuat keluarga yang tentunya sangat bersedih untuk selalu berada dalam bantuan kita, dari angkatan udara. Dan kita juga mohon pada masyarakat tetap membantu kami untuk penyelidikan kecelakaan di lokasi," jelasnya.
"Terima kasih banyak kami ucapkan dari angkatan udara kepada aparat teritorial, kepada teman-teman pecinta alam, penduduk sekitar lokasi kejadian yang dengan sepenuh hati menolong membantu sehingga tercapai pemakaman yang layak dan tepat waktu," imbuhnya.
Agung mengaku, TNI AU saat ini masih melakukan pencarian terhadap Flight Data Recorder (FDR) dari dua pesawat yang jatuh tersebut. Sejauh ini, pihaknya masih belum mendapatkan informasi apakah FDR tersebut sudah ditemukan atau belum.
"Flight data recorder saya belum dapat informasi, karena kebetulan lokasinya tidak bisa ada sinyal telepon. Tetapi dari foto yang dikirim tadi pagi (personel) sudah sampai di tempat. Dan mestinya flight data recorder itu kalau pesawatnya masih utuh, saya kira masih ada, masih didapat. Namun saya belum bisa mengklarifikasi apakah sudah diambil atau belum, nanti siang akan kami laporkan," terangnya.
Agung menambahkan, selain FDR, tim investigasi juga bakal menelusuri keberadaan puing-puing dari pesawat yang jatuh tersebut. Sebab puing-puing pesawat ini bisa menjadi bahan penyelidikan untuk menentukan penyebab kecelakaan pesawat.
"Seperti contohnya kalau ada jarak jatuh berapa, kemudian puing-puingnya dimana itu akan bisa memberikan gambaran apa yang terjadi. Yang penting apa yang terjadi sehingga kita bisa perbaiki prosedur penerbangan berikutnya sehingga tidak terjadi hal seperti semacam ini," tegasnya.
Malang: Tim investigasi mulai melakukan penyelidikan insiden
pesawat jatuh di Pasuruan. Sebelumnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 terjatuh saat latihan formasi di wilayah pegunungan di Kabupaten Pasuruan,
Jawa Timur, Kamis 16 November 2023.
"Saat ini tim investigasi sudah mencapai di tempat sasaran, sedang mengumpulkan data-data terkait dengan kecelakaan, mengamankan barang-barang yang merupakan alat investigasi dan akan mengamankan flight data recorder dari pesawat," kata Kadispen
TNI AU, Marsma TNI R Agung Sasongkojati, Jumat 17 November 2023.
Agung mengaku, tim investigasi baru diterjunkan hari ini lantaran TNI AU sebelumnya masih fokus terhadap evakuasi korban. Setelah seluruh korban telah berhasil dievakuasi dan dimakamkan, tim investigasi diterjunkan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
"Kita semua akan mengikuti perkembangannya mengenai kejadian ini. Namun yang penting sekarang adalah bagaimana kita membuat keluarga yang tentunya sangat bersedih untuk selalu berada dalam bantuan kita, dari angkatan udara. Dan kita juga mohon pada masyarakat tetap membantu kami untuk penyelidikan kecelakaan di lokasi," jelasnya.
"Terima kasih banyak kami ucapkan dari angkatan udara kepada aparat teritorial, kepada teman-teman pecinta alam, penduduk sekitar lokasi kejadian yang dengan sepenuh hati menolong membantu sehingga tercapai pemakaman yang layak dan tepat waktu," imbuhnya.
Agung mengaku, TNI AU saat ini masih melakukan pencarian terhadap Flight Data Recorder (FDR) dari dua pesawat yang jatuh tersebut. Sejauh ini, pihaknya masih belum mendapatkan informasi apakah FDR tersebut sudah ditemukan atau belum.
"Flight data recorder saya belum dapat informasi, karena kebetulan lokasinya tidak bisa ada sinyal telepon. Tetapi dari foto yang dikirim tadi pagi (personel) sudah sampai di tempat. Dan mestinya flight data recorder itu kalau pesawatnya masih utuh, saya kira masih ada, masih didapat. Namun saya belum bisa mengklarifikasi apakah sudah diambil atau belum, nanti siang akan kami laporkan," terangnya.
Agung menambahkan, selain FDR, tim investigasi juga bakal menelusuri keberadaan puing-puing dari pesawat yang jatuh tersebut. Sebab puing-puing pesawat ini bisa menjadi bahan penyelidikan untuk menentukan penyebab kecelakaan pesawat.
"Seperti contohnya kalau ada jarak jatuh berapa, kemudian puing-puingnya dimana itu akan bisa memberikan gambaran apa yang terjadi. Yang penting apa yang terjadi sehingga kita bisa perbaiki prosedur penerbangan berikutnya sehingga tidak terjadi hal seperti semacam ini," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)