Pekanbaru: Tembok beton Sekolah Dasar Negeri 141 Kota Pekanbaru, Riau, roboh pada Rabu, 14 November sekitar pukul 07.00 WIB. Robohnya tembok setinggi dua meter dan sepanjang enam meter itu juga menyebabkan dua korban jiwa.
Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Susanto mengatakan, korban merupakan siswa kelas V bernama William Maleaki. Sebelum William, seorang korban meninggal lainnya yakni Yanita Octavilozy.
"Apakah perbuatan ini melawan hukum atau ada unsur kesengajaan atau kelalaian, biarkan proses penyelidikan yang bekerja," kata Susanto di lokasi kejadian.
Susanto menjelaskan, korban William sempat kritis dan mendapat penanganan medis intensif di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. Namun nyawanya tak tertolong hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir.
Sementara Yanita merupakan siswa SMA Negeri 14 Pekanbaru. Yanita berada di lokasi lantaran sedang mengantarkan adiknya bernama Rasyad Agus Triono, 11, sekolah. Beruntung, Rasyad berhasil diselamatkan dan hanya mengalami luka ringan dalam insiden itu.
"Jadi sejauh ini korban meninggal sudah dua," jelas Susanto.
Susanto menjelaskan, jajarannya masih berupaya mengumpulkan keterangan saksi dan menyita sejumlah barang bukti termasuk lima unit sepeda motor yang turut tertimpa.
Selain itu, Susanto menerangkan jajarannya masih mengumpulkan keterangan para saksi mata dalam insiden memilukan tersebut.
"Sekarang terlalu dini kita menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab (dalam insiden ini)," beber Susanto.
Pekanbaru: Tembok beton Sekolah Dasar Negeri 141 Kota Pekanbaru, Riau, roboh pada Rabu, 14 November sekitar pukul 07.00 WIB. Robohnya tembok setinggi dua meter dan sepanjang enam meter itu juga menyebabkan dua korban jiwa.
Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Susanto mengatakan, korban merupakan siswa kelas V bernama William Maleaki. Sebelum William, seorang korban meninggal lainnya yakni Yanita Octavilozy.
"Apakah perbuatan ini melawan hukum atau ada unsur kesengajaan atau kelalaian, biarkan proses penyelidikan yang bekerja," kata Susanto di lokasi kejadian.
Susanto menjelaskan, korban William sempat kritis dan mendapat penanganan medis intensif di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. Namun nyawanya tak tertolong hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir.
Sementara Yanita merupakan siswa SMA Negeri 14 Pekanbaru. Yanita berada di lokasi lantaran sedang mengantarkan adiknya bernama Rasyad Agus Triono, 11, sekolah. Beruntung, Rasyad berhasil diselamatkan dan hanya mengalami luka ringan dalam insiden itu.
"Jadi sejauh ini korban meninggal sudah dua," jelas Susanto.
Susanto menjelaskan, jajarannya masih berupaya mengumpulkan keterangan saksi dan menyita sejumlah barang bukti termasuk lima unit sepeda motor yang turut tertimpa.
Selain itu, Susanto menerangkan jajarannya masih mengumpulkan keterangan para saksi mata dalam insiden memilukan tersebut.
"Sekarang terlalu dini kita menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab (dalam insiden ini)," beber Susanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)