Banyuwangi: Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut, kendala sulitnya mengembangkan swasembada untuk beberapa komoditas, salah satunya bawang putih karena warga Indonesia masih malas menanam. Padahal, Amran yakin Indonesia bisa menjadi negara produksi bawang putih terbesar jika setiap warga mau menanam.
"Enggak mau tanam, itu saja, kalau tanam, tumbuh, panen, selesai, sangat sederhana, paling sederhana, coba jagung kita tanam, apa yang terjadi?" kata Amran di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin di kaki Gunung Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, 22 Maret 2018.
Amran mengatakan, tidak ada yang sulit dari menanam bawang putih. Bahkan, target penanaman bawang putih yang dicanangkan pemerintah tidak sebanyak swasembada jagung.
"Bawang ini enggak sulit, sangat kecil, bisa dibandingkan dengan jagung kita harus tanam 7 juta hektare, bawang hanya 60.000 hektare," jelas Amran.
Di sisi lain, Amran mengaku bangga dengan bawang putih hasil panen dari sentra baru pengembangan bawang putih yang terletak di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin di kaki Gunung Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Menurutnya, kualitas bawang putih ini mememilki kualitas lima kali lebih baik dari bawang putih impor.
"Bukan sesuai kualitas, ini di atas harapan, satu siung bawang putih yang diproduksi oleh Banyuwangi setara dengan lima biji produksi luar negeri," ucap Amran.
Amran berharap, berhasilnya panen sentra baru ini memberi harapan baru bagi pemerintah Indonesia yang masih terbiasa melakukan impor bawang putih. Dia optimisme, paling lambat 2021 Indonesia menjadi negara produksi bawang putih terbesar.
"Swasembada dulu baru ekspor, jadi 2021 kita ekspor ya. Coba, cintai produksi dalam negeri," pungkas Amran.
Banyuwangi: Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut, kendala sulitnya mengembangkan swasembada untuk beberapa komoditas, salah satunya bawang putih karena warga Indonesia masih malas menanam. Padahal, Amran yakin Indonesia bisa menjadi negara produksi bawang putih terbesar jika setiap warga mau menanam.
"Enggak mau tanam, itu saja, kalau tanam, tumbuh, panen, selesai, sangat sederhana, paling sederhana, coba jagung kita tanam, apa yang terjadi?" kata Amran di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin di kaki Gunung Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, 22 Maret 2018.
Amran mengatakan, tidak ada yang sulit dari menanam bawang putih. Bahkan, target penanaman bawang putih yang dicanangkan pemerintah tidak sebanyak swasembada jagung.
"Bawang ini enggak sulit, sangat kecil, bisa dibandingkan dengan jagung kita harus tanam 7 juta hektare, bawang hanya 60.000 hektare," jelas Amran.
Di sisi lain, Amran mengaku bangga dengan bawang putih hasil panen dari sentra baru pengembangan bawang putih yang terletak di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin di kaki Gunung Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Menurutnya, kualitas bawang putih ini mememilki kualitas lima kali lebih baik dari bawang putih impor.
"Bukan sesuai kualitas, ini di atas harapan, satu siung bawang putih yang diproduksi oleh Banyuwangi setara dengan lima biji produksi luar negeri," ucap Amran.
Amran berharap, berhasilnya panen sentra baru ini memberi harapan baru bagi pemerintah Indonesia yang masih terbiasa melakukan impor bawang putih. Dia optimisme, paling lambat 2021 Indonesia menjadi negara produksi bawang putih terbesar.
"Swasembada dulu baru ekspor, jadi 2021 kita ekspor ya. Coba, cintai produksi dalam negeri," pungkas Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)