Yogyakarta: Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengkhawatirkan ancaman kejahatan jalanan, khususnya klitih. Pasalnya, kepolisian setempat sejauh ini sudah memperoleh lebih dari 50 laporan kejahatan jalanan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan kejahatan jalanan memang tak mengacu pada destinasi wisata. Namun, tempat umum menjadi titik lokasi puluhan kejadian itu.
"(Kejahatan jalanan) memang tak mengacu destinasi wisata tapi tempat-tempat umum yang harus diwaspadai," kata Singgih dihubungi, Minggu, 2 April 2023.
Meski tak langsung berkaitan dengan destinasi wisata, ia mengatakan kejahatan jalanan tetap harus dicegah. Aparat merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam menjaga keamanan. Ia menyebut aparat tak bisa sendiri dalam melakukan pencegahan itu.
"Perlu gotong royong menjaga kondisi Jogja aman dan nyaman. Keberadaan Jaga warga di tingkatkan," katanya.
Ia mengharapkan keterlibatan berbagai lapisan masyarakat untuk bisa membantu mencegah potensi terjadinya kejahatan jalanan. Misalnya, menegur bila menemukan gerombolan atau melaporkan ke aparat berwenang.
"Semoga (terjadinya kejahatan jalanan) tak berpengaruh signifikan (terhadap pariwisata), (bisa saja) akan menggerus kedatangan (wisatawan). Rasa aman dan nyaman sangat penting," ujar dia.
Kekhawatiran Singgih tak lepas dari semakin dekatnya libur Lebaran 2023. Saat momen libur tersebut Yogyakarta jadi salah satu destinasi favorit wisatawan.
Ia berharap pariwisata tetap bergairah berdampingan dengan daerah lain sekitar, misalnya Solo, Jawa Tengah. Ia menilai eksistensi Yogyakarta bisa saling berpengaruh dengan daerah lain.
"Bisa jadi pelengkap. Kalau di Jogja gak ada, Solo ada. Jogja, Solo, Semarang, perlu dijaga," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengkhawatirkan ancaman kejahatan jalanan,
khususnya klitih. Pasalnya, kepolisian setempat sejauh ini sudah memperoleh lebih dari 50 laporan kejahatan jalanan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan kejahatan jalanan memang tak mengacu pada destinasi wisata. Namun, tempat umum menjadi titik lokasi puluhan kejadian itu.
"(Kejahatan jalanan) memang tak mengacu destinasi wisata tapi tempat-tempat umum yang harus diwaspadai," kata Singgih dihubungi, Minggu, 2 April 2023.
Meski tak langsung berkaitan dengan destinasi wisata, ia mengatakan kejahatan jalanan tetap harus dicegah. Aparat merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam menjaga keamanan. Ia menyebut aparat tak bisa sendiri dalam melakukan pencegahan itu.
"Perlu gotong royong menjaga kondisi
Jogja aman dan nyaman. Keberadaan Jaga warga di tingkatkan," katanya.
Ia mengharapkan keterlibatan berbagai lapisan masyarakat untuk bisa membantu mencegah potensi terjadinya kejahatan jalanan. Misalnya, menegur bila menemukan gerombolan atau melaporkan ke aparat berwenang.
"Semoga (terjadinya kejahatan jalanan) tak berpengaruh signifikan (terhadap pariwisata), (bisa saja) akan menggerus kedatangan (wisatawan). Rasa aman dan nyaman sangat penting," ujar dia.
Kekhawatiran Singgih tak lepas dari semakin dekatnya libur Lebaran 2023. Saat momen libur tersebut
Yogyakarta jadi salah satu destinasi favorit wisatawan.
Ia berharap pariwisata tetap bergairah berdampingan dengan daerah lain sekitar, misalnya Solo, Jawa Tengah. Ia menilai eksistensi Yogyakarta bisa saling berpengaruh dengan daerah lain.
"Bisa jadi pelengkap. Kalau di Jogja gak ada, Solo ada. Jogja, Solo, Semarang, perlu dijaga," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)