Surabaya: Seiring meningkatnya jumlah pasien covid-19, persedian vaksin covid-19 di sejumlah Puskesmas di Surabaya kosong. Pemkot Surabaya menunggu pasokan dari pemerintah pusat.
"Tidak ada yang bisa dilakukan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya selain menunggu alokasi stok vaksin dari pemerintah pusat," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu, 3 Mei 2023.
Menurut Eri, distrubusi vaksin merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Alokasi dan distribusinya di bagi di setiap kabupaten/kota.
"Kami tidak bisa membeli vaksin sendiri karena vaksin itu datang. Seperti dulu, waktu zaman
covid-19 parah-parahnya vaksin turun dari pemerintah pusat terus ke provinsi, terus dibagi," ujarnya.
Eri menyebut pihaknya sudah mengirim surat ke pemerintah pusat untuk meminta vaksin sesuai
kebutuhan masyarakat Kota Surabaya.
"Makannya, kami selalu mengirimkan surat permohonan untuk permintaan vaksin. Jadi, bisa diberikan sesuai kebutuhan kami. Tapi, kami juga menjalankan jumlah yang diberikan pemerintah yang dibagikan kepada kami," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menyebut ada tujuh Puskesmas yang tidak lagi menyediakan vaksin karena habis. Yaitu, Puskesmas Asemrowo, Puskesmas Gading, Puskesmas Gunung Anyar, Puskesmas Menur, Puskesmas Pegirian, Puskesmas Pucang Sewu, dan Puskesmas Sidotopo.
"Data sementara per tanggal 2 Mei 2023, pukul 13.00 WIB tercatat sebanyak tujuh Puskesmas yang kosong stoknya. Data terus bergerak sesuai jadwal pelayanan," imbuhnya.
Sebelumnya, Nanik Sukristina membenarkan lonjakan kasus covid-19 di Kota Pahlawan. Pihaknya tetap menjalankan langkah antisipasi lonjakan kasus pascalebaran, terutama testing dan tracingkasus covid-19 dan orang yang kontak erat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Surabaya: Seiring meningkatnya jumlah pasien covid-19, persedian
vaksin covid-19 di sejumlah Puskesmas di Surabaya kosong. Pemkot Surabaya menunggu pasokan dari pemerintah pusat.
"Tidak ada yang bisa dilakukan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya selain menunggu alokasi stok vaksin dari pemerintah pusat," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di
Surabaya, Rabu, 3 Mei 2023.
Menurut Eri, distrubusi vaksin merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Alokasi dan distribusinya di bagi di setiap kabupaten/kota.
"Kami tidak bisa membeli vaksin sendiri karena vaksin itu datang. Seperti dulu, waktu zaman
covid-19 parah-parahnya vaksin turun dari pemerintah pusat terus ke provinsi, terus dibagi," ujarnya.
Eri menyebut pihaknya sudah mengirim surat ke pemerintah pusat untuk meminta vaksin sesuai
kebutuhan masyarakat Kota Surabaya.
"Makannya, kami selalu mengirimkan surat permohonan untuk permintaan vaksin. Jadi, bisa diberikan sesuai kebutuhan kami. Tapi, kami juga menjalankan jumlah yang diberikan pemerintah yang dibagikan kepada kami," tambahnya.
Terpisah, Kepala
Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menyebut ada tujuh Puskesmas yang tidak lagi menyediakan vaksin karena habis. Yaitu, Puskesmas Asemrowo, Puskesmas Gading, Puskesmas Gunung Anyar, Puskesmas Menur, Puskesmas Pegirian, Puskesmas Pucang Sewu, dan Puskesmas Sidotopo.
"Data sementara per tanggal 2 Mei 2023, pukul 13.00 WIB tercatat sebanyak tujuh Puskesmas yang kosong stoknya. Data terus bergerak sesuai jadwal pelayanan," imbuhnya.
Sebelumnya, Nanik Sukristina membenarkan lonjakan kasus covid-19 di Kota Pahlawan. Pihaknya tetap menjalankan langkah antisipasi lonjakan kasus pascalebaran, terutama testing dan tracingkasus covid-19 dan orang yang kontak erat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)