Virus MERS-cov--Antara/Irsan Mulyadi
Virus MERS-cov--Antara/Irsan Mulyadi

Pasien Terindikasi MERS Masih Dirawat di Surabaya

Catur Irawan • 11 Mei 2014 13:23
medcom.id, Surabaya: Kondisi pasien terindikasi middle east respiratory syndrome corona virus (MERS-cov, warga Surabaya, Jawa Timur, hingga pukul 06.30 WIB, Minggu (11/5/2014) pagi, berangsur pulih. Sesak napas yang dialami sudah berkurang, suhu tubuh juga sudah mendekati normal. Namun/ pasien masih berada di ruang isolasi RSUD dokter Soetomo, Surabaya.
 
Walipah (54), warga Dupak Krembangan, Surabaya, sejak jumat lalu masih dirawat di ruang isolasi RSUD dokter Soetomo. Tim dokter menyatakan kondisi pasien yang diduga terpapar virus MERS-cov sempat demam tinggi, sedikit batuk, dan sesak napas. Dokter sudah mendiagnosis menggunakan swap test, yakni dengan mengambil dahak dari paru-paru pasien untuk melihat bakteri atau virus yang ada.
 
Namun hasil diagnosis akan keluar 4-5 hari kedepan, tim dokter akan menangani setelah melihat hasil diagnosis. Penanganan dokter dua hari terakhir difokuskan untuk mengatasi gejala yang muncul, seperti bila mengeluh sesak napas, pasien akan diberi obat antisesak napas. Selain itu dokter memberikan multivitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh.
 
Suhu tubuh saat ini mencapai 37,6 derajat celcius atau sudah mendekati normal. Kustin, anak Walipah, yang sempat menjenguk ibunya mengatakan, sebelum berangkat umroh kondisi ibunya sehat dan tidak ada gejala apa pun. Namun ketika di tanah suci ibunya menolak mengenakan masker, alasannya susah untuk bernapas.
 
"Gejalanya sesak sama lemas, itu pulang umroh, turun dari pesawat badannya langsung panas. Sebelumnya dibawa ke RSU haji tapi alatnya tidak lengkap, informasinya kena virus MERS. Sempat khawatir karena saya tdk punya orang tua lagi, sebelum berangkat sehat saja, di sana ada virus tahunya setelah di sana. Ibu saya tidak mau pakai masker, karena kalau pakai masker enggak bisa napas gitu," jelas Kustin.
 
Pasien kini masih menempati ruang isolasi dan tidak sembarang orang boleh masuk, termasuk keluarga sekalipun. Dokter yang menangani juga harus menggunakan baju khusus yang steril. Untuk memantau kondisi pasien, tim dokter melihat dari kamera CCTV yang berada di ruang jaga.
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan