medcom.id, Makassar: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengungkapkan upaya pemerintah yang fokus memaksimalkan penggalian potensi kekayaan laut Indonesia. Sejauh ini dari seluruh kawasan laut, baru sekitar delapan persen yang dimanfaatkan dengan baik.
Menurut Luhut, kekayaan laut Indonesia, jika digarap dengan baik bisa menghasilkan pendapatan negara hingga US$1,1 triliun. Adapun yang didapatkan selama ini disebut masih sangat kecil.
“Kalau dikelola dengan baik sangat luar biasa. Yang penting bagaimana menaikkannya secara cepat," kata Luhut saat memberikan kuliah umum di hadapan seribu lebih mahasiswa di kampus Universitas Hasanuddin jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Sabtu 26 Agustus 2017.
Luhut mengatakan, eksplorasi kekayaan laut mesti dilakukan secara holistik. Artinya, menyeluruh dengan mempertimbangkan seluruh aspek. Dalam hal ini pemerintah membaginya ke dalam tiga sektor, yakni, perikanan, energi, dan pariwisata.
Untuk sektor perikanan, Luhut menekankan pentingnya manajemen pengelolaan kekayaan hasil laut. Di Indonesia terdapat 11 zona sumber ikan tangkap yang menjadi fokus Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang membentang dari Laut Cina Selatan hingga Laut Flores. Agar maksimal, pemerintah menempuh berbagai upaya untuk mencegah penangkapan ikan secara serampangan.
“Ikan kita banyak. Bagaimana memanfaatkan untuk rakyat banyak. Saya tidak mau asing yang menikmati,” ujar Luhut.
Di samping kekayaan ikan, Luhut menyebut sektor energi sebagai kekayaan dengan potensi yang cukup besar. Diperkirakan laut Indonesia menyimpan kandungan minyak bumi mencapai 100 miliar barel. Kekayaan yang melimpah membuat pemerintah mesti senantiasa waspada terhadap berbagai macam ancaman.
“Batas laut kita panjangnya hampir 54 ribu kilometer. Ada potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik,” katanya.
medcom.id, Makassar: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengungkapkan upaya pemerintah yang fokus memaksimalkan penggalian potensi kekayaan laut Indonesia. Sejauh ini dari seluruh kawasan laut, baru sekitar delapan persen yang dimanfaatkan dengan baik.
Menurut Luhut, kekayaan laut Indonesia, jika digarap dengan baik bisa menghasilkan pendapatan negara hingga US$1,1 triliun. Adapun yang didapatkan selama ini disebut masih sangat kecil.
“Kalau dikelola dengan baik sangat luar biasa. Yang penting bagaimana menaikkannya secara cepat," kata Luhut saat memberikan kuliah umum di hadapan seribu lebih mahasiswa di kampus Universitas Hasanuddin jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Sabtu 26 Agustus 2017.
Luhut mengatakan, eksplorasi kekayaan laut mesti dilakukan secara holistik. Artinya, menyeluruh dengan mempertimbangkan seluruh aspek. Dalam hal ini pemerintah membaginya ke dalam tiga sektor, yakni, perikanan, energi, dan pariwisata.
Untuk sektor perikanan, Luhut menekankan pentingnya manajemen pengelolaan kekayaan hasil laut. Di Indonesia terdapat 11 zona sumber ikan tangkap yang menjadi fokus Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang membentang dari Laut Cina Selatan hingga Laut Flores. Agar maksimal, pemerintah menempuh berbagai upaya untuk mencegah penangkapan ikan secara serampangan.
“Ikan kita banyak. Bagaimana memanfaatkan untuk rakyat banyak. Saya tidak mau asing yang menikmati,” ujar Luhut.
Di samping kekayaan ikan, Luhut menyebut sektor energi sebagai kekayaan dengan potensi yang cukup besar. Diperkirakan laut Indonesia menyimpan kandungan minyak bumi mencapai 100 miliar barel. Kekayaan yang melimpah membuat pemerintah mesti senantiasa waspada terhadap berbagai macam ancaman.
“Batas laut kita panjangnya hampir 54 ribu kilometer. Ada potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)