Flores: Sebanyak tiga kabupaten di wilayah Flores menetapkan status waspada bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai dampak kekeringan di musim kemarau. Tiga kabupaten itu, yakni Kabupaten Flotim, Ende, dan Sikka
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka Yohanes Laba mengaku ada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mapitara, Nelle, dan Palue, telah melaporkan ancaman kekeringan. Sehingga pihaknya langsung bergerak cepat melakukan rapat koordinasi dan membuat kajian teknis ke lapangan terkait dengan informasi laporan kekeringan di wilayahnya tersebut.
"Kita sedang membuat kajian teknis. Dari kajian teknis kita usulkan ke Bupati Sikka untuk menetapkan status darurat bencana kekeringan sehingga kita bisa membantu untuk penanganan bencana kekeringan tersebut," kata Yan Laba, Rabu, 24 Agustus 2022.
Kemudian, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Flores Timur Yohanes Hayon mengaku pihaknya telah mengeluarkan surat himbauan waspada karhutla kepada masyarakat.
"Kita telah meminta para camat untuk meneruskan informasi tersebut kepada masyarakat," ucapnya.
Ia menyampaikan ada dua wilayah yang dalam status waspada, yakni Larantuka dan Wulanggitang. Selain itu, terdapat 19 kecamatan yang mempunyai potensi ancaman tinggi sesuai kajian risiko bencana kekeringan 2019 untuk wilayah Kabupaten Flores Timur.
Baca: Tersulut Api Puntung Rokok, 25 Hektare Lahan di Labuan Bajo Terbakar
"Jadi kita himbau masyarakat untuk waspada dengan ancaman bahaya karhutla pertanian atau perkebunan," papar Yohanes.
Kemudian, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende Maria Yasinta Sare meminta pemerintah yang ada di kecamatan dan desa segera melaporkan kejadian kekeringan yang terjadi di wilayahnya masing-masing.
"Kami mengimbau para camat, kepala desa, dan lurah untuk melaporkan data terkait kekeringan di wilayah masing-masing. Tapi sampai saat ini belum ada laporan," kata Maria.
Dia mengemukakan wilayah Kabupaten Ende yang selama ini rawan kekeringan pada musim kemarau antara lain Kecamatan Wewaria, Maurole, Kota Baru, dan Maukaro. Namun, sampai sekarang BPBD Ende belum menerima laporan mengenai kejadian kekeringan di daerah-daerah rawan tersebut.
"Sekarang kita sudah berkoordinasi dengan Perumda Tirta Kelimutu Ende untuk menyiapkan bantuan air bersih bagi warga karena telah memasuki musim kemarau. Kita juga sudah sampaikan kepada masyarakat agar hemat air," ucapnya.
Flores: Sebanyak tiga kabupaten di wilayah Flores menetapkan status waspada bahaya kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) sebagai dampak kekeringan di
musim kemarau. Tiga kabupaten itu, yakni Kabupaten Flotim, Ende, dan Sikka
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka Yohanes Laba mengaku ada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mapitara, Nelle, dan Palue, telah melaporkan
ancaman kekeringan. Sehingga pihaknya langsung bergerak cepat melakukan rapat koordinasi dan membuat kajian teknis ke lapangan terkait dengan informasi laporan kekeringan di wilayahnya tersebut.
"Kita sedang membuat kajian teknis. Dari kajian teknis kita usulkan ke Bupati Sikka untuk menetapkan status darurat bencana kekeringan sehingga kita bisa membantu untuk penanganan bencana kekeringan tersebut," kata Yan Laba, Rabu, 24 Agustus 2022.
Kemudian, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Flores Timur Yohanes Hayon mengaku pihaknya telah mengeluarkan surat himbauan waspada karhutla kepada masyarakat.
"Kita telah meminta para camat untuk meneruskan informasi tersebut kepada masyarakat," ucapnya.
Ia menyampaikan ada dua wilayah yang dalam status waspada, yakni Larantuka dan Wulanggitang. Selain itu, terdapat 19 kecamatan yang mempunyai potensi ancaman tinggi sesuai kajian risiko bencana kekeringan 2019 untuk wilayah Kabupaten Flores Timur.
Baca:
Tersulut Api Puntung Rokok, 25 Hektare Lahan di Labuan Bajo Terbakar
"Jadi kita himbau masyarakat untuk waspada dengan ancaman bahaya karhutla pertanian atau perkebunan," papar Yohanes.
Kemudian, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende Maria Yasinta Sare meminta pemerintah yang ada di kecamatan dan desa segera melaporkan kejadian kekeringan yang terjadi di wilayahnya masing-masing.
"Kami mengimbau para camat, kepala desa, dan lurah untuk melaporkan data terkait kekeringan di wilayah masing-masing. Tapi sampai saat ini belum ada laporan," kata Maria.
Dia mengemukakan wilayah Kabupaten Ende yang selama ini rawan kekeringan pada musim kemarau antara lain Kecamatan Wewaria, Maurole, Kota Baru, dan Maukaro. Namun, sampai sekarang BPBD Ende belum menerima laporan mengenai kejadian kekeringan di daerah-daerah rawan tersebut.
"Sekarang kita sudah berkoordinasi dengan Perumda Tirta Kelimutu Ende untuk menyiapkan bantuan air bersih bagi warga karena telah memasuki musim kemarau. Kita juga sudah sampaikan kepada masyarakat agar hemat air," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)