Banda Aceh: Puluhan penziarah mendatangi lokasi kuburan massal tsunami Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh. Mereka berziarah untuk mendoakan keluarga dan sanak saudara yang menjadi korban tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004.
Pantauan Medcom.id, sejak pagi sejumlah warga larut ketika melantunkan doa dan ayat Al-Qur'an di sana. Peziarah dari Kota Banda Aceh dan kabupaten lainnya mendatangi areal pemakaman massal Ulee Lheue.
Mereka berziarah bersama dengan rombongan keluarganya di tanah lapang kuburan massal tempat dimakamkan 14.264 jasad korban tsunami. Mereka tampak duduk bersila lalu membacakan doa dan ayat Al-Qur'an.
Seorang penziarah, Triansyah Putra, 47, mengaku saban tahun peringatan tsunami dan hari-hari besar lainnya seperti Idulfitri dan Iduladha selalu mengunjungi makam massal untuk berdoa dan mengenang kedua orang tua serta kakak dan adik kandungnya yang hilang dalam gelombang tsunami.
"Keberadaan kedua orang tua, kakak dan adik saya belum diketahui sampai saat ini," kata Triansyah, kepada Medcom.id, Senin, 26 Desember 2022.
Saat ziarah, Triansyah mengunjungi kuburan massal korban tsunami yang ada di Banda Aceh, yaitu di Ulee Lheue.
"Karena jenazahnya tidak ketemu, makanya saya mengunjungi tempat yang dijadikan pemakaman korban tsunami," ujarnya.
Triansyah meyakini keluarganya dimakamkan di Ulee Lheue karena dia dan keluarganya tinggal di Punge Ujong daerah yang sangat dekat dengan pesisir pantai di Banda Aceh.
"Perasaan secara emosional mereka (keluarganya) lebih kuat di sini dimakamkan," jelasnya.
Seorang penziarah, Triansyah Putra, 47. (Foto: Medcom.id/Fajri Fatmawati)
Kilas Balik Tragedi Tsunami Aceh
Pada 26 Desember 2004, saat dunia tengah bersiap berganti kalender tahunan, tepat pukul 07.55 WIB, bencana tsunami maha dahsyat menerjang Aceh, dimulai dari guncangan gempa berkekuatan 9,2 SR di Samudera Hindia.
Besarnya kekuatan gempa memicu gelombang tsunami yang menghantam seluruh pesisir Aceh mulai dari Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Barat hingga ke Simeulue, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, dan pesisir timur Afrika.
Diperkirakan sekitar 280 ribu jiwa menjadi korban akibat bencana tersebut. Aceh menjadi wilayah paling parah dilanda tsunami dengan korban diperkirakan lebih dari 200 ribu jiwa. Saat itu jenazah bergeletakan di jalanan, tak sedikit pula yang hanyut terbawa air.
Ratusan ribu jiwa itu menjadi korban dalam peristiwa yang mengerikan dari sejarah bencana di dunia itu. Dunia pun ikut berduka, warga dari berbagai negara berbondong-bondong membantu bumi Serambi Mekkah untuk bangkit.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Banda Aceh: Puluhan penziarah mendatangi lokasi kuburan massal tsunami Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa,
Kota Banda Aceh, Aceh. Mereka berziarah untuk mendoakan keluarga dan sanak saudara yang menjadi korban tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004.
Pantauan
Medcom.id, sejak pagi sejumlah warga larut ketika melantunkan doa dan ayat Al-Qur'an di sana. Peziarah dari Kota Banda Aceh dan kabupaten lainnya mendatangi areal pemakaman massal Ulee Lheue.
Mereka berziarah bersama dengan rombongan keluarganya di tanah lapang kuburan massal tempat dimakamkan 14.264 jasad korban tsunami. Mereka tampak duduk bersila lalu membacakan doa dan ayat Al-Qur'an.
Seorang penziarah, Triansyah Putra, 47, mengaku saban tahun peringatan tsunami dan hari-hari besar lainnya seperti
Idulfitri dan Iduladha selalu mengunjungi makam massal untuk berdoa dan mengenang kedua orang tua serta kakak dan adik kandungnya yang hilang dalam gelombang tsunami.
"Keberadaan kedua orang tua, kakak dan adik saya belum diketahui sampai saat ini," kata Triansyah, kepada Medcom.id, Senin, 26 Desember 2022.
Saat ziarah, Triansyah mengunjungi kuburan massal korban tsunami yang ada di Banda Aceh, yaitu di Ulee Lheue.
"Karena jenazahnya tidak ketemu, makanya saya mengunjungi tempat yang dijadikan pemakaman
korban tsunami," ujarnya.
Triansyah meyakini keluarganya dimakamkan di Ulee Lheue karena dia dan keluarganya tinggal di Punge Ujong daerah yang sangat dekat dengan pesisir pantai di Banda Aceh.
"Perasaan secara emosional mereka (keluarganya) lebih kuat di sini dimakamkan," jelasnya.
Seorang penziarah, Triansyah Putra, 47. (Foto: Medcom.id/Fajri Fatmawati)
Kilas Balik Tragedi Tsunami Aceh
Pada 26 Desember 2004, saat dunia tengah bersiap berganti kalender tahunan, tepat pukul 07.55 WIB, bencana tsunami maha dahsyat menerjang Aceh, dimulai dari guncangan gempa berkekuatan 9,2 SR di Samudera Hindia.
Besarnya kekuatan gempa memicu gelombang tsunami yang menghantam seluruh pesisir Aceh mulai dari Banda Aceh, Aceh Besar,
Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Barat hingga ke Simeulue, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, dan pesisir timur Afrika.
Diperkirakan sekitar 280 ribu jiwa menjadi korban akibat bencana tersebut. Aceh menjadi wilayah paling parah dilanda tsunami dengan korban diperkirakan lebih dari 200 ribu jiwa. Saat itu jenazah bergeletakan di jalanan, tak sedikit pula yang hanyut terbawa air.
Ratusan ribu jiwa itu menjadi korban dalam peristiwa yang mengerikan dari sejarah bencana di dunia itu. Dunia pun ikut berduka, warga dari berbagai negara berbondong-bondong membantu bumi Serambi Mekkah untuk bangkit.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)