Korban hilang atas nama Rafi Dimas Badar (20) mahasiswa Wijaya Putra Kota Surabaya belum ditemukan (Foto / Istimewa)
Korban hilang atas nama Rafi Dimas Badar (20) mahasiswa Wijaya Putra Kota Surabaya belum ditemukan (Foto / Istimewa)

Hilang di Bukit Krapyak, Keluarga Berharap Dimas Ditemukan Selamat

Clicks.id • 18 September 2022 14:28
Mojokerto: Hilangnya mahasiswa di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sejak Minggu, 11 September 2022, menyisakan duka mendalam bagi keluarga Raffi Dimas Baddar (20) asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.
 
Pihak keluarga merasa terpukul serta kehilangan sosok pemuda yang tengah menempuh pendidikan sarjana di fakuktas teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya tersebut.
 
Menurut Bibi korban, Toyimah, Raffi Dimas Baddar dikenal sebagai anak yang ulet dan pekerja keras. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, Dimas juga bekerja sambilan sebagai karyawan swasta untuk membantu perekonomian keluarga.

“Bapaknya Dimas itu bekerja sebagai sopir truk ekspedisi di Surabaya. Dimas selain kuliah juga kerja cari uang di sana,” ucap Toyimah, Minggu, 18 September 2022.
 
Toyimah mengungkapkan bahwa Dimas merupakan anak yang pendiam, santun, dan penurut. Dimas juga aktif mengikuti berbagai kegiatan kepemudaan dan keagamaan di kampungnya.
 
Baca juga: Pencarian Mahasiswa Hilang di Bukit Krapyak Masih Nihil Hasil

“Anak-anak muda kampung sini kan ada selawat manakiban rutin, Dimas itu sering bela-belain ikut sampai malam, padahal besok paginya masih kerja terus kuliah,” ungkapnya.
 
Selain itu, Dimas juga sudah lama menekuni hobi sebagai pendaki dan kerap mengikuti berbagai kegiatan komunitas pecinta alam. Keluarga pun sangat kaget mendengar kabar hilangnya mahasiswa tersebut. Pasalnya menurut Toyimah, Dimas sudah terbiasa naik turun gunung sendirian.
 
“Hari sabtu pas seminggu sebelum kejadian, Dimas ini baru saja naik gunung Penanggungan di Pandaan. Sudah biasa kalau naik gunung itu,” imbuhnya.
 
Toyimah berharap agar tim SAR dan petugas gabungan bisa bekerja secara maksimal untuk melakukan penyisiran ke berbagai sudut bukit di hari terakhir pencarian pada Sabtu, 17 September 2022. Sehingga sosok keponakannya yang sudah menghilang tanpa jejak selama satu minggu ini bisa ditemukan dan kembali berkumpul bersama keluarga.
 
“Keluarga cuma minta doanya saja, usaha sudah dicoba semua, dari tim SAR, sesepuh desa, sampai tokoh adat ikut cari semua, semoga ketemu pas hari terakhir pencarian,” jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan