Pemilik KM Ladang Pertiwi 2, Haji Saiful (dua kiri) dijemput petugas usai turun dari KN SAR Kamajaya di pelabuhan peti kemas, Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (30/5/2022) malam. (ANTARA)
Pemilik KM Ladang Pertiwi 2, Haji Saiful (dua kiri) dijemput petugas usai turun dari KN SAR Kamajaya di pelabuhan peti kemas, Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (30/5/2022) malam. (ANTARA)

Manifes KM Ladang Pertiwi saat Tenggelam Ternyata 50 Orang

Muhammad Syawaluddin • 31 Mei 2022 11:25
Makassar: Badan Sar Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan memperbarui jumlah penumpang kapal KM Ladang Pertiwi yang tenggelam beberapa hari lalu menjadi 50 orang, sebelumnya disebutkan 42 orang. Dengan demikian, jumlah korban yang masih dicari juga bertambah.
 
Kepala Basarnas Sulawesi Selatan, Djunaidi, mengatakan bertambahnya jumlah manifes setelah dilakukan konfirmasi kepada beberapa pihak seperti Kepala Desa Pamantauang. 
 
"Jumlah yang ada sementara 50 penumpang termasuk ABK. Jadi yang dicari saat ini adalah 19 orang," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 31 Mei 2022.

Ia mengatakan, jumlah ini diambil setelah pihak kepala desa melakukan pendataan terhadap warga yang sampai hari ini belum kembali ke Pulau Pamantauang, pasca-tenggelamnya kapal KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. 
 
Baca juga: Pengelola KM Ladang Pertiwi Tiba di Makassar untuk Diperiksa
 
"Awalnya pendataan penumpang sebanyak 51 penumpang. Tapi setelah dilakukan kroscek, ditemukan ada satu nama yang dobel," tegasnya. 
 
Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan pencarian terhadap belasan korban tersebut. Bahkan, beberapa kapal TNI AL juga diturunkan untuk melakukan pencarian.
 
"Diharapkan akam ada hasil dari operasi tim gabungan itu," ungkap dia.
 
Komandan Satuan Patroli TNI AL, Kolonel Laut (P) Anis Latif, menambahkan, pihaknya juga turut melakukan pencarian terhadap korban kapal KM Ladang Pertiwi dengan mengerahkan empat KRI dan dua kapal Patmar (Patroli Maritim).
 
"Unsur KRI yang terlibat, Malahayati, Sultan Hasanuddin, kemudian Karimandau, KRI Kulaurumpa. Operasi ini dipimpin langsung Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II," imbuh dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan