Jepara: Perajin seni ukir relief kayu di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, dapat menghemat penggunaan listrik hingga 60%. Hal tersebut bisa dilakukan setelah perajin memakai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan penggunaan PLTS atap bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. Konsumen PLN dapat langsung merasakan penghematan tagihan listrik bulanan hingga 60 persen.
"Alhamdulillah tadi berdasarkan pengakuan kawan-kawan ini bisa lebih efisien sekitar 60%," kata Ganjar saat mengunjungi sentra ukir relief di Desa Senenan, Selasa, 31 Mei 2022.
Baca: Kementerian ESDM: Pembangkit Listrik RI akan Didominasi EBT di 2025
PLT atap yang digunakan para pengrajin ukir relief merupakan bantuan dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Panel energi alternatif tenaga surya itu menghasilkan daya listrik sebesar 20,4 kWp. Instalasinya secara hibrida dengan listrik dari PLN. Sehingga dapat disetel untuk beralih sesuai jumlah daya yang dikumpulkan.
"Kalau siang dia gunakan tenaga surya, nanti kalau malam dia pakai yang PLN. Jadi tampernya di-hybrid (hibrida)," jelas Ganjar.
Sedikitnya sudah ada tujuh industri relief yang memanfaatkan PLTS atap. Ketujuhnya yakni Oval Jati, Bumi Hijau, Tropical Etnic, Carving Art, Mulyo Indah Putra, Ega Jati, dan Fisikabo. Mereka tergabung dalam koperasi industri dan kerajinan (kopinkra).
"Ini kesempatan mereka bisa membikin satu produk dengan lebih efisien karena energinya diganti," ungkap Ganjar.
Sementara seorang perajin mebel dan relif, Purwanto, mengaku baru beberapa bulan menggunakan PLTS atap. Selama itu ia sudah mulai merasakan manfaatnya dalam biaya tagihan listrik.
"Bisa membantu untuk pembayaran listrik. Meski kemarin kerap mendung dan hujan, tagihan yang normalnya Rp1 juta, berkurang Rp100 ribu," kata Purwanto.
Jepara: Perajin seni ukir relief kayu di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, dapat menghemat penggunaan listrik hingga 60%. Hal tersebut bisa dilakukan setelah perajin memakai pembangkit listrik tenaga surya (
PLTS) atap.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan penggunaan PLTS atap bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. Konsumen PLN dapat langsung merasakan penghematan tagihan listrik bulanan hingga 60 persen.
"Alhamdulillah tadi berdasarkan pengakuan kawan-kawan ini bisa lebih efisien sekitar 60%," kata Ganjar saat mengunjungi sentra ukir relief di Desa Senenan, Selasa, 31 Mei 2022.
Baca:
Kementerian ESDM: Pembangkit Listrik RI akan Didominasi EBT di 2025
PLT atap yang digunakan para pengrajin ukir relief merupakan bantuan dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Panel energi alternatif tenaga surya itu menghasilkan daya listrik sebesar 20,4 kWp. Instalasinya secara hibrida dengan listrik dari PLN. Sehingga dapat disetel untuk beralih sesuai jumlah daya yang dikumpulkan.
"Kalau siang dia gunakan tenaga surya, nanti kalau malam dia pakai yang PLN. Jadi tampernya di-hybrid (hibrida)," jelas Ganjar.
Sedikitnya sudah ada tujuh industri relief yang memanfaatkan PLTS atap. Ketujuhnya yakni Oval Jati, Bumi Hijau, Tropical Etnic, Carving Art, Mulyo Indah Putra, Ega Jati, dan Fisikabo. Mereka tergabung dalam koperasi industri dan kerajinan (kopinkra).
"Ini kesempatan mereka bisa membikin satu produk dengan lebih efisien karena energinya diganti," ungkap Ganjar.
Sementara seorang perajin mebel dan relif, Purwanto, mengaku baru beberapa bulan menggunakan PLTS atap. Selama itu ia sudah mulai merasakan manfaatnya dalam biaya tagihan listrik.
"Bisa membantu untuk pembayaran listrik. Meski kemarin kerap mendung dan hujan, tagihan yang normalnya Rp1 juta, berkurang Rp100 ribu," kata Purwanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)