Kulon Progo: Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pendekatan secara khusus kepada orang tua yang melarang anaknya divaksin covid-19.
Para orang tua diberikan pemahaman dengan harapan mendukung agar anak bisa divaksin guna mencegah penularan covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan hingga saat ini ada 87 anak usia 6-11 tahun yang orang tuanya menolak untuk divaksin. Paling banyak ada di Kecamatan Galur, Lendah, dan Sentolo.
Baca juga: Vaksinasi Anak Tuntas, Kota Semarang Siap 100% PTM
"Langkah yang kami lakukan adalah melakukan pendekatan dengan meminta bantuan kepada orang-orang yang disegani oleh kelompok itu," kata dia, Senin, 10 Januari 2022.
Sri mengatakan jika penolakan dilakukan atas alasan keyakinan, pihaknya akan melakukan pendekatan secara agama. Tokoh agama yang dipercaya orang tua akan ikut dilibatkan untuk memberi nasehat supaya anak bisa divaksin.
"Kalau secara medis belum bisa menembus supaya anaknya bisa divaksin, kami akan mengupayakan cara lain," terang dia.
Kulon Progo: Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pendekatan secara khusus kepada orang tua yang melarang
anaknya divaksin covid-19.
Para orang tua diberikan pemahaman dengan harapan mendukung agar anak bisa divaksin guna mencegah penularan covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan hingga saat ini ada 87 anak usia 6-11 tahun yang orang tuanya menolak untuk divaksin. Paling banyak ada di Kecamatan Galur, Lendah, dan Sentolo.
Baca juga:
Vaksinasi Anak Tuntas, Kota Semarang Siap 100% PTM
"Langkah yang kami lakukan adalah melakukan pendekatan dengan meminta bantuan kepada orang-orang yang disegani oleh kelompok itu," kata dia, Senin, 10 Januari 2022.
Sri mengatakan jika penolakan dilakukan atas alasan keyakinan, pihaknya akan melakukan pendekatan secara agama. Tokoh agama yang dipercaya orang tua akan ikut dilibatkan untuk memberi nasehat supaya anak bisa divaksin.
"Kalau secara medis belum bisa menembus supaya anaknya bisa divaksin, kami akan mengupayakan cara lain," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)