Lumajang: Dana bantuan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terkumpul Rp8,4 miliar hingga kini. Dana yang dihimpun oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lumajang tersebut akan digunakan untuk proses relokasi permukiman warga terdampak.
"Ini akan bertambah, potensinya lebih dari Rp10 Miliar. Selanjutnya fokus kita 2.900 lebih rumah yang harus dibangun," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, dalam keterangan resmi, Kamis 16 Desember 2021.
Thoriq, sapaan akrabnya, menerangkan permohonan penggunaan lahan untuk relokasi sudah disetujui oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Selain kondisi yang aman, konsep relokasi juga akan dilengkapi dengan peningkatan sektor ekonomi sekitar.
Baca: Layanan Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru Dipastikan Terlaksana Baik
Misalnya dengan dibangun kandang terpadu dengan kawasan terintegrasi oleh sebuah sistem. Selain itu, proses relokasi nantinya juga akan melibatkan masyarakat sekitar sebagai model pemberdayaan masyarakat sebagai tenaga kerjanya.
"Ini nanti kita tata mereka, dalam satu kawasan yang terintegrasi, kandang terpadu, dikasih sapi perah nanti kita sambungkan dengan jejaring usaha. ini nanti kalau berhasil akan jadi penanganan pasca bencana percontohan," imbuhnya.
Sementara itu, dalam proses relokasi ini, Pemkab Lumajang juga dibantu oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal itu untuk memastikan relokasi aman.
"Rapat bersama Badan Geologi dan Balai Perumahan untuk memastikan apakah lahan calon relokasi korban Erupsi Semeru dalam zona aman," kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
Baca: Ayah dan Kakaknya Hilang Akibat Erupsi Semeru, Rama Datangi Posko Kemensos
Indah mengungkapkan, relokasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru memiliki permasalahan yang kompleks. Ia mengibaratkan, relokasi tersebut layaknya jebol desa mengingat jumlah warga yang terdampak cukup banyak.
Sehingga, penentuan lokasi untuk memindahkan suatu desa yang terdampak bencana harus memastikan beberapa aspek. Bukan hanya dari sisi keamanan dari dampak bencana.
Indah menjelaskan, relokasi memerlukan kajian menyeluruh untuk menjamin rasa aman masyarakat dalam jangka panjang. Kajian-kajian yang dilakukan untuk calon lokasi baru harus lengkap seperti pemetaan geologi, morfologi, sungai dan juga pemetaan air tanah.
"Tentu aman dan nyaman dari semua aspek kehidupan. Ketersedian mata air/air bawah tanah, kemiringan lahan, dan lain-lai. Pak Bupati dan saya akan berupaya yang terbaik," tegasnya.
Lumajang: Dana bantuan untuk warga terdampak erupsi
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terkumpul Rp8,4 miliar hingga kini. Dana yang dihimpun oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lumajang tersebut akan digunakan untuk proses relokasi permukiman warga terdampak.
"Ini akan bertambah, potensinya lebih dari Rp10 Miliar. Selanjutnya fokus kita 2.900 lebih rumah yang harus dibangun," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, dalam keterangan resmi, Kamis 16 Desember 2021.
Thoriq, sapaan akrabnya, menerangkan permohonan penggunaan lahan untuk relokasi sudah disetujui oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Selain kondisi yang aman, konsep relokasi juga akan dilengkapi dengan peningkatan sektor ekonomi sekitar.
Baca: Layanan Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru Dipastikan Terlaksana Baik
Misalnya dengan dibangun kandang terpadu dengan kawasan terintegrasi oleh sebuah sistem. Selain itu, proses relokasi nantinya juga akan melibatkan masyarakat sekitar sebagai model pemberdayaan masyarakat sebagai tenaga kerjanya.
"Ini nanti kita tata mereka, dalam satu kawasan yang terintegrasi, kandang terpadu, dikasih sapi perah nanti kita sambungkan dengan jejaring usaha. ini nanti kalau berhasil akan jadi penanganan pasca bencana percontohan," imbuhnya.
Sementara itu, dalam proses relokasi ini, Pemkab Lumajang juga dibantu oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal itu untuk memastikan relokasi aman.
"Rapat bersama Badan Geologi dan Balai Perumahan untuk memastikan apakah lahan calon relokasi korban Erupsi Semeru dalam zona aman," kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
Baca: Ayah dan Kakaknya Hilang Akibat Erupsi Semeru, Rama Datangi Posko Kemensos
Indah mengungkapkan, relokasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru memiliki permasalahan yang kompleks. Ia mengibaratkan, relokasi tersebut layaknya jebol desa mengingat jumlah warga yang terdampak cukup banyak.
Sehingga, penentuan lokasi untuk memindahkan suatu desa yang terdampak bencana harus memastikan beberapa aspek. Bukan hanya dari sisi keamanan dari dampak bencana.
Indah menjelaskan, relokasi memerlukan kajian menyeluruh untuk menjamin rasa aman masyarakat dalam jangka panjang. Kajian-kajian yang dilakukan untuk calon lokasi baru harus lengkap seperti pemetaan geologi, morfologi, sungai dan juga pemetaan air tanah.
"Tentu aman dan nyaman dari semua aspek kehidupan. Ketersedian mata air/air bawah tanah, kemiringan lahan, dan lain-lai. Pak Bupati dan saya akan berupaya yang terbaik," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)