medcom.id, Sidoarjo: Luberan lumpur dari Tanggul Titik 73 Kolam Penampungan Lumpur Lapindo, Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, mengalir deras ke pemukiman warga, Senin (1/12/2014). Lumpur meluber hingga rumah-rumah warga Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin.
Aliran lumpur terlihat deras mengalir ke empat rumah warga Desa Kedungbendo yang masih bertahan menunggu ganti rugi dilunasi. Luberan lumpur sangat meresahkan warga meski hanya mampir lantaran terus bergerak menuju Kali Ketapang.
Warga sangat menyayangkan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) tidak melakukan tindakan menutup tanggul jebol. Warga khawatir lumpur kian deras mengarah ke permukiman bila tanggul jebol tak segera ditutup.
BPLS membantah tak melakukan apa-apa. Mereka mengaku tidak bisa berbuat banyak karena warga menghalangi aktivitas di kolam penampungan. Penghadangan dilakukan warga untuk menuntut ganti rugi yang hingga kini belum diterima.
"Jadi, tanggul yang jebol kemarin di titik 73 memang belum dapat kami tangani sebagaimana mestinya. Solusi yang bisa kami tawarkan adalah pembangunan tanggul baru yang ada utara jebolan," kata Humas BPLS, Dwinanto Prasetyo, kepada Metro TV, Senin (1/12/2014).
Tanggul baru itu siap dibangun di Desa Ketapang. Tanggul itu nantinya menambal titik 73 dan titik 68 yang bocor sejah 2011.
"Sudah kami upayakan tiga kali pembangunan tanggul baru di titik tersebut. Setiap kami ingin melaksanakan aktivitas selalu dihalangi oleh warga korban lumpur yang masih menuntut pembayaran terhadap aset mereka," kata dia.
medcom.id, Sidoarjo: Luberan lumpur dari Tanggul Titik 73 Kolam Penampungan Lumpur Lapindo, Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, mengalir deras ke pemukiman warga, Senin (1/12/2014). Lumpur meluber hingga rumah-rumah warga Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin.
Aliran lumpur terlihat deras mengalir ke empat rumah warga Desa Kedungbendo yang masih bertahan menunggu ganti rugi dilunasi. Luberan lumpur sangat meresahkan warga meski hanya mampir lantaran terus bergerak menuju Kali Ketapang.
Warga sangat menyayangkan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) tidak melakukan tindakan menutup tanggul jebol. Warga khawatir lumpur kian deras mengarah ke permukiman bila tanggul jebol tak segera ditutup.
BPLS membantah tak melakukan apa-apa. Mereka mengaku tidak bisa berbuat banyak karena warga menghalangi aktivitas di kolam penampungan. Penghadangan dilakukan warga untuk menuntut ganti rugi yang hingga kini belum diterima.
"Jadi, tanggul yang jebol kemarin di titik 73 memang belum dapat kami tangani sebagaimana mestinya. Solusi yang bisa kami tawarkan adalah pembangunan tanggul baru yang ada utara jebolan," kata Humas BPLS, Dwinanto Prasetyo, kepada
Metro TV, Senin (1/12/2014).
Tanggul baru itu siap dibangun di Desa Ketapang. Tanggul itu nantinya menambal titik 73 dan titik 68 yang bocor sejah 2011.
"Sudah kami upayakan tiga kali pembangunan tanggul baru di titik tersebut. Setiap kami ingin melaksanakan aktivitas selalu dihalangi oleh warga korban lumpur yang masih menuntut pembayaran terhadap aset mereka," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)