medcom.id, Makassar: Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan ormas yang sudah berusia 103 tahun ini tidak dapat diragukan lagi atas komitmen mendukung pemerintah. Namun dukungan itu, juga disertai dengan kritik keras jika langkah pemerintah tidak sesuai dengan konstitusi dan nilai agama.
"Pemerintah adalah mitra strategis Muhammadiyah. Pemerintah adalah mitra sejati Muhammadiyah yang mana sangat konsisten membantu pemerintah dan negara lewat dakwah pencerahan. Seperti layanan pendidikan,layanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan aspek lainnya," kata Din dalam sambutannya di Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (3/8/2015).
Hal itu sebagai langkah Muhamadiyah dalam menjalankan amar maruf. Meski demikian, tegas Din, walau jadi mitra strategis pemerintah, hubungan itu dibangun secara proporsional. Muhammadiyah juga akan menjalankan nahyi munkar, ketika pemerintah dianggap menyimpang dari konstitusi dan nilai-nilai agama.
"Muhammadiyah akan berada di garda terdepan, mendukung program pemerintah yang pro-rakyat atau yang mendatangkan kemaslahatan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia," ungkap Din.
Dan begitupun sebaliknya. "Muhammadiyah juga tidak akan segan-segan, jika ada kebijakan pemerintah atau kebijakan negara yang menyimpang dari konstitusin bahkan menyimpang dari nilai-nilai agama. Kami tidak akan segan menjadi kekuatan pengeritik. Itulah amar maruf dan nahi munkar," pungkas Din.
medcom.id, Makassar: Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan ormas yang sudah berusia 103 tahun ini tidak dapat diragukan lagi atas komitmen mendukung pemerintah. Namun dukungan itu, juga disertai dengan kritik keras jika langkah pemerintah tidak sesuai dengan konstitusi dan nilai agama.
"Pemerintah adalah mitra strategis Muhammadiyah. Pemerintah adalah mitra sejati Muhammadiyah yang mana sangat konsisten membantu pemerintah dan negara lewat dakwah pencerahan. Seperti layanan pendidikan,layanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan aspek lainnya," kata Din dalam sambutannya di Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (3/8/2015).
Hal itu sebagai langkah Muhamadiyah dalam menjalankan amar maruf. Meski demikian, tegas Din, walau jadi mitra strategis pemerintah, hubungan itu dibangun secara proporsional. Muhammadiyah juga akan menjalankan nahyi munkar, ketika pemerintah dianggap menyimpang dari konstitusi dan nilai-nilai agama.
"Muhammadiyah akan berada di garda terdepan, mendukung program pemerintah yang pro-rakyat atau yang mendatangkan kemaslahatan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia," ungkap Din.
Dan begitupun sebaliknya. "Muhammadiyah juga tidak akan segan-segan, jika ada kebijakan pemerintah atau kebijakan negara yang menyimpang dari konstitusin bahkan menyimpang dari nilai-nilai agama. Kami tidak akan segan menjadi kekuatan pengeritik. Itulah amar maruf dan nahi munkar," pungkas Din.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)