Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat belum memiliki anggaran untuk membayar insentif tenaga kesehatan (nakes). Akibatnya, insentif nakes di Kota Bekasi belum terbayarkan hingga kini.
“Lagi disusun dulu, itu kan besar, uangnya kan mesti dicari dulu, uangnya mesti direncanakan dulu,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ditemui Medcom.id di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu sore, 18 Agustus 2021.
Dia mengaku, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk pembayaran insentif nakes. Karena, anggaran untuk insentif nakes semula menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.
“Kan memang enggak ada uangnya, kan dulu dari pusat diserahin ke kita kan kita mesti cari potensi-potensinya,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemkot Bekasi, tengah menyiapkan anggaran untuk membayar insentif tenaga kesehatan (nakes). Rahmat mengatakan, semula pembayaran insentif nakesn menggunakan anggaran BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) dari Kementerian Kesehatan. Namun, sudah tidak diberikan sejak September 2020.
Baca: Jokowi Dukung Vaksinasi Pelajar dan Door to Door
"Sekarang Menteri Kesehatan melimpahkan kepada daerah. Lah kan daerah kan harus nganggarin," kata Rahmat, Selasa, 3 Agustus 2021.
Dia menyatakan, pihaknya tengah memperhitungkan anggaran yang dimiliki untuk membayarkan insentif nakes. Nantinya insentif nakes akan dialokasikan di dalam dana Biaya Tidak Terduga (BTT).
Menurut Rahmat Pemkot Bekasi dapat menggunakan anggaran yang bersumber dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Tahun Berkenaan. Namun pergeseran anggaran tersebut memerlukan waktu.
 
"Ini silpa ada prosesnya nah sekarang. Yang mana yang belum dibayarkan?. Diverifikasi dulu, besarannya, jumlahnya, bikin keputusannya nanti dinkes mengajukan permohonan pencairannya artinya ada tahapan-tahapan jangan sampai mengelola uang ini salah," ujarnya.  
  
  
    Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat belum memiliki anggaran untuk membayar
 insentif tenaga kesehatan (nakes). Akibatnya, insentif nakes di Kota Bekasi belum terbayarkan hingga kini. 
“Lagi disusun dulu, itu kan besar, uangnya kan mesti dicari dulu, uangnya mesti direncanakan dulu,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ditemui Medcom.id di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu sore, 18 Agustus 2021. 
Dia mengaku, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk pembayaran insentif nakes. Karena, anggaran untuk insentif nakes semula menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.
“Kan memang enggak ada uangnya, kan dulu dari pusat diserahin ke kita kan kita mesti cari potensi-potensinya,” ujarnya. 
Sebelumnya, Pemkot Bekasi, tengah menyiapkan anggaran untuk membayar insentif tenaga kesehatan (nakes). Rahmat mengatakan, semula pembayaran insentif nakesn menggunakan anggaran BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) dari Kementerian Kesehatan. Namun, sudah tidak diberikan sejak September 2020. 
Baca: Jokowi Dukung Vaksinasi Pelajar dan Door to Door 
"Sekarang Menteri Kesehatan melimpahkan kepada daerah. Lah kan daerah kan harus nganggarin," kata Rahmat, Selasa, 3 Agustus 2021. 
Dia menyatakan, pihaknya tengah memperhitungkan anggaran yang dimiliki untuk membayarkan insentif nakes. Nantinya insentif nakes akan dialokasikan di dalam dana Biaya Tidak Terduga (BTT). 
Menurut Rahmat Pemkot Bekasi dapat menggunakan anggaran yang bersumber dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Tahun Berkenaan. Namun pergeseran anggaran tersebut memerlukan waktu.
 
"Ini silpa ada prosesnya nah sekarang. Yang mana yang belum dibayarkan?. Diverifikasi dulu, besarannya, jumlahnya, bikin keputusannya nanti dinkes mengajukan permohonan pencairannya artinya ada tahapan-tahapan jangan sampai mengelola uang ini salah," ujarnya. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)