Palembang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Selatan mencatat kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Sumsel pada 2020 mencapai 2.326 orang. Jumlah itu mengalami penurunan ketimbang pada 2019, yang mencapai 2.799 orang.
"Di tahun ini jumlah kasus DBD di Sumsel mengalami penurunan sebanyak 473 kasus. Kasus kematian juga turun, dimana tahun ini yang meninggal 3 orang sedangkan tahun lalu 16 orang," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Sumsel, Muyono, Sabtu 23 Januari 2021.
Muyono mengatakan, penurunan kasus DBD di Sumsel lantaran kesadaran masyarakat tentang pencegahan DBD mulai meningkat. Selain itu, faktor pandemi covid-19 ini juga berpengaruh terhadap penurunan angka DBD.
"Mungkin ada masyarakat yang terkenda DBD tidak mau pergi berobat ke puskesmas dan rumah sakit karena takut tertular covid-19 sehingga datanya orang yang terkenda DBD bisa tidak masuk ke Dinkes," jelasnya.
Baca: Angka Kasus DBD di Kulon Progo Naik
Pihaknya mencatat kasus DBD tertinggi di Sumsel berasal dari Kota Palembang dengan 435 orang. Sedangkan terendah di Kabupaten Empat Lawang 20 orang.
Dengan rincian yakni Palembang 435 orang, Banyuasin 271 orang, Prabumulih 242 orang, OKU Timur 183 orang, Muara Enim 182 orang, Musi Banyuasin 171 orang, Lahat 154 orang, Lubuklinggau 145 orang, dan Ogan Ilir 102 orang.
Kemudian, PALI 101 orang, Ogan Komering Ilir (OKI) 87 orang, Pagar Alam 80 orang, Musi Rawas 66 orang, OKU Selatan 39 orang, Musi Rawas Utara 27 orang, dan OKU 21 orang, Empat Lawang 20 orang.
"Untuk kasus DBD ini merupakan tanggung jawab bersama dan untuk pencegahannya diimbau kepada masyarakat untuk sudah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan gerakan 3M menguras, menutup, dan mengubur," kata Muyono.
Palembang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Selatan mencatat kasus
Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Sumsel pada 2020 mencapai 2.326 orang. Jumlah itu mengalami penurunan ketimbang pada 2019, yang mencapai 2.799 orang.
"Di tahun ini jumlah kasus DBD di Sumsel mengalami penurunan sebanyak 473 kasus. Kasus kematian juga turun, dimana tahun ini yang meninggal 3 orang sedangkan tahun lalu 16 orang," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Sumsel, Muyono, Sabtu 23 Januari 2021.
Muyono mengatakan, penurunan kasus DBD di Sumsel lantaran kesadaran masyarakat tentang pencegahan DBD mulai meningkat. Selain itu, faktor pandemi covid-19 ini juga berpengaruh terhadap penurunan angka DBD.
"Mungkin ada masyarakat yang terkenda DBD tidak mau pergi berobat ke puskesmas dan rumah sakit karena takut tertular covid-19 sehingga datanya orang yang terkenda DBD bisa tidak masuk ke Dinkes," jelasnya.
Baca: Angka Kasus DBD di Kulon Progo Naik
Pihaknya mencatat kasus DBD tertinggi di Sumsel berasal dari Kota Palembang dengan 435 orang. Sedangkan terendah di Kabupaten Empat Lawang 20 orang.
Dengan rincian yakni Palembang 435 orang, Banyuasin 271 orang, Prabumulih 242 orang, OKU Timur 183 orang, Muara Enim 182 orang, Musi Banyuasin 171 orang, Lahat 154 orang, Lubuklinggau 145 orang, dan Ogan Ilir 102 orang.
Kemudian, PALI 101 orang, Ogan Komering Ilir (OKI) 87 orang, Pagar Alam 80 orang, Musi Rawas 66 orang, OKU Selatan 39 orang, Musi Rawas Utara 27 orang, dan OKU 21 orang, Empat Lawang 20 orang.
"Untuk kasus DBD ini merupakan tanggung jawab bersama dan untuk pencegahannya diimbau kepada masyarakat untuk sudah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan gerakan 3M menguras, menutup, dan mengubur," kata Muyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
