Kudus: Debit air sungai Puji yang melintas di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai surut. Namun warga di sekitar alur sungai diminta waspada, sebab ada ratusan titik rembesan di sepanjang tanggul sungai yang melintas desa tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Budi Waluyo, mengatakan telah memerintahkan pemerintah desa untuk melakukan pendataan dan pemantauan tanggul rusak. Diketahui, sejumlah titik di sepanjang tanggul kondisinya kritis.
“Panjang sungai yang melintasi Desa Kesambi kurang lebih 2,5 kilometer. Saat ini ada ratusan titik rembesan, beberapa titik kondisinya kritis,” ujar Budi saat dihubungi Medcom.id, Rabu, 20 Januari 2021.
Saat ini belum dapat dilakukan perbaikan terhadap tanggul yang kritis dan rembes. Sebab debit air masih cukup tinggi, meskipun kondisi hari ini sudah turun dari hari kemarin.
Baca: Penyintas Banjir dan Longsor di Jember Butuh Bantuan
“Nanti kalau sudah surut akan diperbaiki. Kantong-kantong karung sudah disiapkan dari PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), kalau masih kurang masih ada dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai),” kata Budi.
Seperti diketahui, Desa Kesambi merupakan desa langganan banjir. Penyebabnya meluapnya sungai Piji. Kemarin, sungai Piji meluap hingga air sungai melimpas ke jalan desa dan wilayah permukiman.
“Hari ini di Mejobo genangan air tinggal 10 sentimeter. Di Jati juga sama. Kalau di Kaliwungu sudah surut,” terangnya.
Sebelumnya, akibat hujan deras dan naiknya debit sungai, empat kecamatan di Kabupaten Kudus tergenang. Yaitu Kecamatan Kaliwungu, Jati, Mejobo, dan Jekulo.
Kudus: Debit air sungai Puji yang melintas di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai surut. Namun warga di sekitar alur sungai diminta waspada, sebab ada ratusan titik
rembesan di sepanjang tanggul sungai yang melintas desa tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Budi Waluyo, mengatakan telah memerintahkan pemerintah desa untuk melakukan pendataan dan pemantauan tanggul rusak. Diketahui, sejumlah titik di sepanjang tanggul kondisinya kritis.
“Panjang sungai yang melintasi Desa Kesambi kurang lebih 2,5 kilometer. Saat ini ada ratusan titik rembesan, beberapa titik kondisinya kritis,” ujar Budi saat dihubungi Medcom.id, Rabu, 20 Januari 2021.
Saat ini belum dapat dilakukan perbaikan terhadap tanggul yang kritis dan rembes. Sebab debit air masih cukup tinggi, meskipun kondisi hari ini sudah turun dari hari kemarin.
Baca: Penyintas Banjir dan Longsor di Jember Butuh Bantuan
“Nanti kalau sudah surut akan diperbaiki. Kantong-kantong karung sudah disiapkan dari PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), kalau masih kurang masih ada dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai),” kata Budi.
Seperti diketahui, Desa Kesambi merupakan desa langganan banjir. Penyebabnya meluapnya sungai Piji. Kemarin, sungai Piji meluap hingga air sungai melimpas ke jalan desa dan wilayah permukiman.
“Hari ini di Mejobo genangan air tinggal 10 sentimeter. Di Jati juga sama. Kalau di Kaliwungu sudah surut,” terangnya.
Sebelumnya, akibat hujan deras dan naiknya debit sungai, empat kecamatan di Kabupaten Kudus tergenang. Yaitu Kecamatan Kaliwungu, Jati, Mejobo, dan Jekulo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)