Aceh: Penyakit Kusta menghiasi perjalanan panjang peradaban umat manusia, tercatat di dalam buku-buku sejarah dan kisah-kisah kitab suci. Dunia belum sepenuhnya terbebas dari Kusta.
Pada tahun 2017 Departemen Kesehatan mendata, di seluruh Indonesia terdapat 15.910 penyandang kusta, data ini menempatkan Indonesia di urutan ketiga penyandang kusta terbanyak di dunia.
Minimnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit ini menyebabkan banyak orang lalai dalam mengantisipasi. Selain itu mereka juga kita sering mengaitkan kusta dengan berbagai mitos.
Salah satunya kepercayaan masyarakat Rerebe, Gayo Lues, Aceh yang meyakini jika penyakit kusta merupakan karena karma memakan hewan yang dikeramatkan. Di sanalah Seorang penyandang kusta bernama Jumali berada yang bertahun-tahun harus tinggal di gubuk tua berpisah dengan istri dan keluarganya yang jauh dari pemukiman warga. Sanksi sosial harus ia terima akibat penyakit kusta yang dideritanya.
“Kaki mulai dari lutut hingga kebawah seperti sudah mati rasa, dibagian tangan juga seperti sudah mati rasa, kadang ada kesemutan,” tutur Jamali saat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis setempat yang datang ke rumahnya.
Bagi Jamali meski tubuhnya sudah renta dan tak lagi sempurna, dia masih memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarganya. Apalagi saat ini saat ini sang istri terbaring sakit di rumah. Untuk menyambung hidup dirinya membuat gula aren dan menjualnya.
“Kalau setiap ke masjid dan salat Jumat orang-orang selalu menghindar, seperti takut tapi ya saya juga takut sebenarnya,” ungkap Jamali kembali.
Minggu terakhir pada Januari adalah peringatan hari kusta sedunia. Eagle Institute Indonesia mempersembahkan film ini sebagai refleksi kemanusiaan bahwasanya penyandang kusta adalah manusia yang tidak boleh menjadi terasing, mereka membutuhkan uluran tangan dan dukungan dari setiap pihak untuk bangkit merayakan kehidupan bersama.
Cerita Jamali ini dirangkum dalam film Dokumenter berjudul Kutukan Tak Bertuan yang akan tayang dalam program Melihat Indonesia pada Minggu, 31 Januari 2021 pukul 08.30 di Metro TV.
Aceh: Penyakit Kusta menghiasi perjalanan panjang peradaban umat manusia, tercatat di dalam buku-buku sejarah dan kisah-kisah kitab suci. Dunia belum sepenuhnya terbebas dari Kusta.
Pada tahun 2017 Departemen Kesehatan mendata, di seluruh Indonesia terdapat 15.910 penyandang kusta, data ini menempatkan Indonesia di urutan ketiga penyandang kusta terbanyak di dunia.
Minimnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit ini menyebabkan banyak orang lalai dalam mengantisipasi. Selain itu mereka juga kita sering mengaitkan kusta dengan berbagai mitos.
Salah satunya kepercayaan masyarakat Rerebe, Gayo Lues, Aceh yang meyakini jika penyakit kusta merupakan karena karma memakan hewan yang dikeramatkan. Di sanalah Seorang penyandang kusta bernama Jumali berada yang bertahun-tahun harus tinggal di gubuk tua berpisah dengan istri dan keluarganya yang jauh dari pemukiman warga. Sanksi sosial harus ia terima akibat penyakit kusta yang dideritanya.
“Kaki mulai dari lutut hingga kebawah seperti sudah mati rasa, dibagian tangan juga seperti sudah mati rasa, kadang ada kesemutan,” tutur Jamali saat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis setempat yang datang ke rumahnya.
Bagi Jamali meski tubuhnya sudah renta dan tak lagi sempurna, dia masih memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarganya. Apalagi saat ini saat ini sang istri terbaring sakit di rumah. Untuk menyambung hidup dirinya membuat gula aren dan menjualnya.
“Kalau setiap ke masjid dan salat Jumat orang-orang selalu menghindar, seperti takut tapi ya saya juga takut sebenarnya,” ungkap Jamali kembali.
Minggu terakhir pada Januari adalah peringatan hari kusta sedunia. Eagle Institute Indonesia mempersembahkan film ini sebagai refleksi kemanusiaan bahwasanya penyandang kusta adalah manusia yang tidak boleh menjadi terasing, mereka membutuhkan uluran tangan dan dukungan dari setiap pihak untuk bangkit merayakan kehidupan bersama.
Cerita Jamali ini dirangkum dalam film Dokumenter berjudul Kutukan Tak Bertuan yang akan tayang dalam program Melihat Indonesia pada Minggu, 31 Januari 2021 pukul 08.30 di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)