Tenaga medis di Jayawijaya yang melewati sungai menggunakan kano dan berjalan kaki sekitar satu kilometer untuk sampai ke perkampungan untuk memberikan layanan kesehatan. (ANTARA/Marius Frisson Yewun)
Tenaga medis di Jayawijaya yang melewati sungai menggunakan kano dan berjalan kaki sekitar satu kilometer untuk sampai ke perkampungan untuk memberikan layanan kesehatan. (ANTARA/Marius Frisson Yewun)

Kerap Diteror, Staf Dinkes Jayawijaya Minta Pemindahan Kantor

Antara • 06 Maret 2021 15:42
Wamena: Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Papua, berencana menemui bupati untuk menyampaikan keluhan bahwa mereka sering mendapatkan teror selama berkantor di lokasi pinggiran kota.
 
Salah satu pegawai Dinkes Jayawijaya, Isay Komba, mengungkapkan sejak mereka masuk ke Kantor Dinkes di Musaima, Distrik Hubikiak, pada 2017, situasi di wilayah sekitar tak kunjung kondusif.
 
"ASN yang ada di lingkungan Dinkes Jayawijaya telah sepakat dan melakukan penandatangan di atas kertas dan direncanakan pada Senin, 8 Maret 2021, melakukan pertemuan dengan Bapak Bupati," katanya, Sabtu, 6 Maret 2021.

Beberapa hal yang nantinya disampaikan kepada Bupati di antaranya meminta kantor dari Musaima ke wilayah kota atau ke tempat yang aman.
 
Baca juga: Antisipasi Bencana, BPBD Jatim Kirim Tim Mitigasi ke 2 Daerah
 
"Termasuk juga sering terjadi ancaman, pemukulan, penjambretan, serta pemalangan jalan terhadap staf dinas kesehatan," ungkapnya.
 
Bahkan pada 1 Maret 2021, seorang pemuda membawa parang dan mengancam membunuh salah satu staf. Pemuda itu bahkan mendobrak pintu Kantor Dinkes.
 
"Selain itu kalau dilihat dari kedudukan kantor dinas kesehatan yang jauh di luar kota, sangat mempersulit pengambilan dan pengembalian vaksin," terang dia.
 
Kendala lain yang dihadapi adalah sulitnya akses internet dan transportasi dari rumah ke kantor. Kebanyakan pegawai dinkes tidak memiliki kendaraan sehingga harus mengeluarkan biaya per harinya sebesar Rp60.000. 
 
"Jaringan internet tidak bisa diakses dengan baik sehingga memengaruhi penginputan rencana kegiatan. Padahal saat ini semua bekerja menggunakan aplikasi secara online," jelas Isay.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan