Sumenep: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menerapkan sistem buka tutup izin pelayaran antarpulau. Sistem ini diberlakukan lantaran perairan Sumenep masih berpotensi terjadi gelombang tinggi.
"Intinya kita tidak mau ambil risiko. Keselamatan penumpang menjadi prioritas kita. Kita juga sudah sampaikan kepada operator kapal," kata Kepala KSOP Kalianget, Supriyanto, Selasa, 15 Desember 2020.
Ia menjelaskan, sistem tersebut menyesuaikan dengan kondisi cuaca. Sebab pada musim hujan seperti saat ini gelombang laut di perairan Kabupaten Sumenep kerap terjadi.
"Kita kan juga melakukan koordinasi terus dengan BMKG selain melakukan pengamatan langsung di lapangan. Kalau di lapangan sudah aman baru kita berikan izin berlayar," ucapnya.
Baca juga: Pasien Covid-19 Kota Malang Tembus 2.745 Orang
Pelaksanaan di lapangan, kapal hanya diizinkan berangkat jika cuaca memungkinkan. Dia menegaskan, ketentuan ini harus dipatuhi semua operator kapal. Termasuk oleh kapal atau perahu tradisional.
Ia menambahkan, sebelumnya KSOP telah menangguhkan semua aktivitas pelayaran karena cuaca buruk mulai 7-14 Desember 2020.
"Sejak 7 Desember hingga kemarin itu kita tutup sementara, Syahbandar juga memberikan peringatan kepada semuanya," imbuh dia.
Sumenep: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menerapkan sistem buka tutup izin
pelayaran antarpulau. Sistem ini diberlakukan lantaran perairan Sumenep masih berpotensi terjadi gelombang tinggi.
"Intinya kita tidak mau ambil risiko. Keselamatan penumpang menjadi prioritas kita. Kita juga sudah sampaikan kepada operator kapal," kata Kepala KSOP Kalianget, Supriyanto, Selasa, 15 Desember 2020.
Ia menjelaskan, sistem tersebut menyesuaikan dengan kondisi cuaca. Sebab pada musim hujan seperti saat ini gelombang laut di perairan Kabupaten Sumenep kerap terjadi.
"Kita kan juga melakukan koordinasi terus dengan BMKG selain melakukan pengamatan langsung di lapangan. Kalau di lapangan sudah aman baru kita berikan izin berlayar," ucapnya.
Baca juga:
Pasien Covid-19 Kota Malang Tembus 2.745 Orang
Pelaksanaan di lapangan, kapal hanya diizinkan berangkat jika cuaca memungkinkan. Dia menegaskan, ketentuan ini harus dipatuhi semua operator kapal. Termasuk oleh kapal atau perahu tradisional.
Ia menambahkan, sebelumnya KSOP telah menangguhkan semua aktivitas pelayaran karena cuaca buruk mulai 7-14 Desember 2020.
"Sejak 7 Desember hingga kemarin itu kita tutup sementara, Syahbandar juga memberikan peringatan kepada semuanya," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
