Kediri: Menjelang Hari Raya Iduladha, puluhan ekor sapi dilaporkan mati mendadak di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa timur. Sapi yang mati tersebut tidak mengalami gejala sakit apa pun sebelumnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri pun mendatangi kandang peternak. Dari laporan di desa Kaliboto Kecamatan Tarokan, terdapat 20 ekor sapi milik warga mati mendadak selama kurun Mei 2024.
Untuk mengetahui penyebab kematian, petugas melakukan rapid test terhadap hewan ternak yang masih hidup dalam 1 kandang serta sapi milik warga sekitar. Petugas mengambil sampel lendir hidung apakah hewan sapi tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) atau tidak.
Setelah dilakukan tes menggunakan alat tes cepat, petugas tidak menemukan adanya sapi menunjukkan gejala yang mengarah ke PMK.
"Laporan yang masuk ke kami, ada 8 peternak yang hewan hewan sapinya mati mendadak, dengan total 20 ekor. Kami langsung melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel hewan ternak yang masih hidup. Karena saat kejadian pemilik ternak tidak melaporkan kepada kami," ucap Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Senin, 3 Juni 2024.
Sementara Bakur, salah satu peternak yang hewan sapinya mati, mengatakan tak ada gejala sakit apa pun pada sapinya. Bahkan 2 jam sebelum mati, hewan ternaknya masih tampak sehat dan masih makan rumput.
"Kondisin hewan ternak saya sehat dan tidak ada gejala atau tanda-tanda apa pun. Tiba-tiba pukul 02.00 dini hari hewan sapi mengeluarkan bunyi sebanyak 3 kali, dan saat dilihat, sapinya sudah ambruk dan mati. Selanjutnya sapi yang mati saya kuburkan di belakang rumah," ungkap dia.
Hingga kini DKPP Kabupaten Kediri belum bisa memastikan penyebab kematian sapi-sapi tersebut karena tidak bisa melakukan bedah bangkai sapi untuk menganalissa kematian sapi milik peternak.
Kediri: Menjelang Hari Raya Iduladha, puluhan ekor sapi dilaporkan mati mendadak di Kecamatan Tarokan,
Kabupaten Kediri, Jawa timur. Sapi yang mati tersebut tidak mengalami gejala sakit apa pun sebelumnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri pun mendatangi kandang peternak. Dari laporan di desa Kaliboto Kecamatan Tarokan, terdapat 20 ekor sapi milik warga mati mendadak selama kurun Mei 2024.
Untuk mengetahui penyebab kematian, petugas melakukan rapid test terhadap hewan ternak yang masih hidup dalam 1 kandang serta sapi milik warga sekitar. Petugas mengambil sampel lendir hidung apakah hewan sapi tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) atau tidak.
Setelah dilakukan tes menggunakan alat tes cepat, petugas tidak menemukan adanya sapi menunjukkan gejala yang mengarah ke PMK.
"Laporan yang masuk ke kami, ada 8 peternak yang hewan hewan sapinya mati mendadak, dengan total 20 ekor. Kami langsung melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel hewan ternak yang masih hidup. Karena saat kejadian pemilik ternak tidak melaporkan kepada kami," ucap Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Senin, 3 Juni 2024.
Sementara Bakur, salah satu peternak yang hewan sapinya mati, mengatakan tak ada gejala sakit apa pun pada sapinya. Bahkan 2 jam sebelum mati, hewan ternaknya masih tampak sehat dan masih makan rumput.
"Kondisin hewan ternak saya sehat dan tidak ada gejala atau tanda-tanda apa pun. Tiba-tiba pukul 02.00 dini hari hewan sapi mengeluarkan bunyi sebanyak 3 kali, dan saat dilihat, sapinya sudah ambruk dan mati.
Selanjutnya sapi yang mati saya kuburkan di belakang rumah," ungkap dia.
Hingga kini DKPP Kabupaten Kediri belum bisa memastikan penyebab kematian sapi-sapi tersebut karena tidak bisa melakukan bedah bangkai sapi untuk menganalissa kematian sapi milik peternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)