Palembang: Sebanyak 50 personel dari Brimob dan Samapta ditambah untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra Selatan (Sumsel). 50 personel itu difokuskan untuk melakukan pemadaman karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Kami berharap dengan penambahan personel ini dapat mempercepat penanganan karhutla di Sumsel," Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Kristianto, Selasa, 31 Oktober 2023.
Ferdian mengatakan saat ini jumlah tim yang bertugas menangani karhutla berasal dari Manggala Agni 240 orang ditambah bantuan 30 orang Jambi. Selain itu ada juga dari TNI 350 personel, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), perusahaan, dan lainnya.
"Penambahan jumlah personel ini dari berbagai pihak ini merupakan langkah percepatan penanganan Karhutla yang terus diupayakan," jelasnya.
Dia menjelaskan kabut asap yang kian pekat, khususnya di Kota Palembang hingga hari ini merupakan dampak dari karhutla di OKI. Dimana hingga 31 Oktober 2023 pukul 12.00 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di level kuning (tidak sehat) atau di angka 187.
"Kabut asap yang terjadi di Palembang merupakan dampak dari Karhutla dari OKI (dampak kabut asap)," ungkapnya.
Palembang: Sebanyak 50 personel dari Brimob dan Samapta ditambah untuk melakukan pemadaman
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra Selatan (Sumsel). 50 personel itu difokuskan untuk melakukan pemadaman karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Kami berharap dengan penambahan personel ini dapat mempercepat penanganan karhutla di Sumsel," Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Kristianto, Selasa, 31 Oktober 2023.
Ferdian mengatakan saat ini jumlah tim yang bertugas menangani karhutla berasal dari Manggala Agni 240 orang ditambah bantuan 30 orang Jambi. Selain itu ada juga dari TNI 350 personel, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), perusahaan, dan lainnya.
"Penambahan jumlah personel ini dari berbagai pihak ini merupakan langkah percepatan penanganan Karhutla yang terus diupayakan," jelasnya.
Dia menjelaskan kabut asap yang kian pekat, khususnya di Kota Palembang hingga hari ini merupakan dampak dari karhutla di OKI. Dimana hingga 31 Oktober 2023 pukul 12.00 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di level kuning (tidak sehat) atau di angka 187.
"Kabut asap yang terjadi di Palembang merupakan dampak dari Karhutla dari OKI (dampak kabut asap)," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)