Palangka Raya: Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, melalui Dinas pendidikan setempat mengambil langkah untuk mengurangi kegiatan belajar mengajar di satuan lembaga pendidikan tingkat paud/TK, SD, hingga SMP sederajat akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Dinas Pendidikan Barito Timur, Sabai, mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran tentang pengurangan jam belajar selama kondisi kabut asap akibat karhutla.
"Surat edaran telah dikeluarkan guna menyesuaikan kegiatan belajar mengajar dengan kondisi kabut asap yang semakin pekat," kata Sabai.
Menurutnya, dikeluarkannya edaran nomor: 421.1/2384/Set.2/Disdik/2023 yang baru dikeluarkan bertujuan melindungi peserta didik dan warga sekolah dari potensi bahaya penyakit yang bisa disebabkan udara yang tercemar.
"Dalam surat edaran itu juga disampaikan instruksi seluruh warga sekolah, termasuk guru dan siswa, untuk wajib menggunakan masker baik di dalam maupun di luar ruangan, serta mengurangi aktivitas di luar ruangan," ungkap dia.
Langkah dan upaya tersebut diambil karena kabut asap mulai terasa pekat dalam beberapa pekan terakhir ini, sehingga dikhawatirkan mengganggu kesehatan masyarakat.
Ditambahkan Sabai, edaran tersebut juga memerintahkan meniadakan kegiatan upacara bendera, olahraga dan senam bersama, serta ekstrakurikuler pada tiap-tiap sekolah.
"Jam belajar pun dikurangi sepuluh menit dari jadwal pelajaran normal, dengan waktu masuk sekolah dimulai pada pukul 08.00 WIB," terang dia.
Langkah-langkah dan upaya yang diarahkan dalam edaran itu, harap Sabai, dapat dilaksanakan semua pihak hingga dengan baik hingga kondisi cuaca kembali normal.
Kabut asap yang masih menyelimuti wilayah Kabupaten Barito Timur menjadi perhatian bersama, dan kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi dampak buruk dari bencana ini.
"Upaya ini bertujuan melindungi kesehatan peserta didik dan menjaga kualitas pendidikan di Bartim. Semoga langkah-langkah yang diambil Disdik Bartim dapat membantu melindungi generasi muda dan memastikan kelangsungan pendidikan di daerah ini," jelasnya.
Palangka Raya: Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, melalui Dinas pendidikan setempat mengambil langkah untuk mengurangi kegiatan belajar mengajar di satuan lembaga pendidikan tingkat paud/TK, SD, hingga SMP sederajat akibat kabut asap kebakaran
hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Dinas Pendidikan Barito Timur, Sabai, mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran tentang pengurangan jam belajar selama kondisi kabut asap akibat karhutla.
"Surat edaran telah dikeluarkan guna menyesuaikan kegiatan belajar mengajar dengan kondisi kabut asap yang semakin pekat," kata Sabai.
Menurutnya, dikeluarkannya edaran nomor: 421.1/2384/Set.2/Disdik/2023 yang baru dikeluarkan bertujuan melindungi peserta didik dan warga sekolah dari potensi bahaya penyakit yang bisa disebabkan udara yang tercemar.
"Dalam surat edaran itu juga disampaikan instruksi seluruh warga sekolah, termasuk guru dan siswa, untuk wajib menggunakan masker baik di dalam maupun di luar ruangan, serta mengurangi aktivitas di luar ruangan," ungkap dia.
Langkah dan upaya tersebut diambil karena kabut asap mulai terasa pekat dalam beberapa pekan terakhir ini, sehingga dikhawatirkan mengganggu kesehatan masyarakat.
Ditambahkan Sabai, edaran tersebut juga memerintahkan meniadakan kegiatan upacara bendera, olahraga dan senam bersama, serta ekstrakurikuler pada tiap-tiap sekolah.
"Jam belajar pun dikurangi sepuluh menit dari jadwal pelajaran normal, dengan waktu masuk sekolah dimulai pada pukul 08.00 WIB," terang dia.
Langkah-langkah dan upaya yang diarahkan dalam edaran itu, harap Sabai, dapat dilaksanakan semua pihak hingga dengan baik hingga
kondisi cuaca kembali normal.
Kabut asap yang masih menyelimuti wilayah Kabupaten Barito Timur menjadi perhatian bersama, dan kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi dampak buruk dari bencana ini.
"Upaya ini bertujuan melindungi kesehatan peserta didik dan menjaga kualitas pendidikan di Bartim. Semoga langkah-langkah yang diambil Disdik Bartim dapat membantu melindungi generasi muda dan memastikan kelangsungan pendidikan di daerah ini," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)