Jepara: Satu dari dua remaja tenggelam di Pantai Bondo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dinyatakan tewas. Keduanya tergulung ombak saat bermain di laut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, mengatakan, korban meninggal atas nama Isnaya Fairuz Zahwa, 12. Sedangkan korban selamat yakni Andini Mutia, 12.
Kedua korban merupakan siswa Kursus Kampung Inggris, Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri. Peristiwa terjadi saat Kampung Inggris Desa Wedelan mengadakan kegiatan belajar di Pantai Bondo. Selesai kegiatan 16 siswa, termasuk kedua korban, dibebaskan untuk bermain di sekitar pantai.
“Sekitar pukul 17.00 WIB (Rabu, 18 Desember 2019) kegiatan belajar selesai. Setelah itu siswa diberi kebebasan untuk menikmati pantai," ujar Arwin, Kamis, 19 Desember 2019.
Insiden korban tenggelam pertama kali diketahui salah satu warga, Herman Suprapto. Bersama warga lain, ia melakukan upaya penyelamatan.
Saat dievakuasi dari laut, kedua korban tak sadarkan diri. Usai dilakukan tindakan pernapasan buatan, salah satu korban dinyatakan masih hidup sedangkan satu lainnya tewas.
“Korban selamat langsung dirujuk ke RSI Sultan Haldirin karena mengalami trauma,” imbuh Arwin.
Peristiwa serupa juga terjadi di Pantai Watu Leter, Kabupataen Malang, Jawa Timur. Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Frans Nababan, terseret ombak saat mandi di tepi pantai.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setyono, mengatakan, sebelum terseret ombak, korban tengah berwisata ke Pantai Watu Leter bersama tujuh orang temannya.
"Rombongan tiba pukul 04.30 WIB dan masuk Pantai Watu Leter. Kemudian rombongan sewa tikar di warung sekitar wisata Watu Leter," katanya.
Selang beberapa jam, sekitar pukul 06.30 WIB, rombongan mandi di tepi pantai. Setelah 20 menit berlalu, Frans Nababan terseret ombak hingga ke tengah laut dan hilang. Hingga kini, tubuh Frans belum ditemukan.
"Semua potensi sudah digerakkan ke sana. Mereka menyebar (melakukan pencarian) tergantung arus karena ombak cukup tinggi sekitar tiga meter," bebernya.
BPBD pun telah memberikan informasi kepada nelayan terkait adanya kecelakaan laut ini. Diharapkan, nelayan yang tengah melaut ikut melakukan pencarian korban.
Jepara: Satu dari dua remaja tenggelam di Pantai Bondo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dinyatakan tewas. Keduanya tergulung ombak saat bermain di laut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, mengatakan, korban meninggal atas nama Isnaya Fairuz Zahwa, 12. Sedangkan korban selamat yakni Andini Mutia, 12.
Kedua korban merupakan siswa Kursus Kampung Inggris, Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri. Peristiwa terjadi saat Kampung Inggris Desa Wedelan mengadakan kegiatan belajar di Pantai Bondo. Selesai kegiatan 16 siswa, termasuk kedua korban, dibebaskan untuk bermain di sekitar pantai.
“Sekitar pukul 17.00 WIB (Rabu, 18 Desember 2019) kegiatan belajar selesai. Setelah itu siswa diberi kebebasan untuk menikmati pantai," ujar Arwin, Kamis, 19 Desember 2019.
Insiden korban tenggelam pertama kali diketahui salah satu warga, Herman Suprapto. Bersama warga lain, ia melakukan upaya penyelamatan.
Saat dievakuasi dari laut, kedua korban tak sadarkan diri. Usai dilakukan tindakan pernapasan buatan, salah satu korban dinyatakan masih hidup sedangkan satu lainnya tewas.
“Korban selamat langsung dirujuk ke RSI Sultan Haldirin karena mengalami trauma,” imbuh Arwin.
Peristiwa serupa juga terjadi di Pantai Watu Leter, Kabupataen Malang, Jawa Timur. Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Frans Nababan, terseret ombak saat mandi di tepi pantai.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setyono, mengatakan, sebelum terseret ombak, korban tengah berwisata ke Pantai Watu Leter bersama tujuh orang temannya.
"Rombongan tiba pukul 04.30 WIB dan masuk Pantai Watu Leter. Kemudian rombongan sewa tikar di warung sekitar wisata Watu Leter," katanya.
Selang beberapa jam, sekitar pukul 06.30 WIB, rombongan mandi di tepi pantai. Setelah 20 menit berlalu, Frans Nababan terseret ombak hingga ke tengah laut dan hilang. Hingga kini, tubuh Frans belum ditemukan.
"Semua potensi sudah digerakkan ke sana. Mereka menyebar (melakukan pencarian) tergantung arus karena ombak cukup tinggi sekitar tiga meter," bebernya.
BPBD pun telah memberikan informasi kepada nelayan terkait adanya kecelakaan laut ini. Diharapkan, nelayan yang tengah melaut ikut melakukan pencarian korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)