Banjarnegara: Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah Budhi Sarwono mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk menghemat penggunaan air. Menghemat air sebagai salah satu upaya mengantisipasi kekeringan pada musim kemarau.
"Musim kemarau telah tiba, mari kita menghemat air, gunakan air secukupnya," kata Budhi di Banjarnegara, Kamis, 4 Juli 2019.
Budi menjelaskan pada saat ini telah ada desa di Banjarnegara yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Wilayah tersebut yaitu Dukuh Praubosok dan Dukuh Karanggedang Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja.
Budi telah meminta BPBD Banjarnegara untuk memastikan kelancaran proses distribusi air bersih ke wilayah yang membutuhkan.
"Saya sudah perintahkan Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara untuk mengawal langsung kegiatan distribusi air bersih ke wilayah tersebut," jelas Budi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman menginformasikan bahwa musim kemarau yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan telah menyebabkan sumber mata air mengering.
"Akibatnya warga Desa Jalatunda, khususnya di Dukuh Karanggedang dan Dukuh Praubosok kesulitan untuk mencari air bersih sehingga kami mendistribusikan air bersih ke lokasi tersebut," kata Arief.
Menurut Arief BPBD Banjarnegara mengirimkan dua armada tanki air untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Kami mendistribusikan sekitar 10.000 liter air ke lokasi tersebut," jelas Arief.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten Banjarnegara akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2019.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan, tren curah hujan di wilayah Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya terus mengalami penurunan karena wilayah ini sudah mulai memasuki musim kemarau sejak awal bulan Juni 2019.
Banjarnegara: Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah Budhi Sarwono mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk menghemat penggunaan air. Menghemat air sebagai salah satu upaya mengantisipasi kekeringan pada musim kemarau.
"Musim kemarau telah tiba, mari kita menghemat air, gunakan air secukupnya," kata Budhi di Banjarnegara, Kamis, 4 Juli 2019.
Budi menjelaskan pada saat ini telah ada desa di Banjarnegara yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Wilayah tersebut yaitu Dukuh Praubosok dan Dukuh Karanggedang Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja.
Budi telah meminta BPBD Banjarnegara untuk memastikan kelancaran proses distribusi air bersih ke wilayah yang membutuhkan.
"Saya sudah perintahkan Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara untuk mengawal langsung kegiatan distribusi air bersih ke wilayah tersebut," jelas Budi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman menginformasikan bahwa musim kemarau yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan telah menyebabkan sumber mata air mengering.
"Akibatnya warga Desa Jalatunda, khususnya di Dukuh Karanggedang dan Dukuh Praubosok kesulitan untuk mencari air bersih sehingga kami mendistribusikan air bersih ke lokasi tersebut," kata Arief.
Menurut Arief BPBD Banjarnegara mengirimkan dua armada tanki air untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Kami mendistribusikan sekitar 10.000 liter air ke lokasi tersebut," jelas Arief.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten Banjarnegara akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2019.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan, tren curah hujan di wilayah Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya terus mengalami penurunan karena wilayah ini sudah mulai memasuki musim kemarau sejak awal bulan Juni 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)