Seorang anak mengambil air dari dasar sumur yang mengering di Kampung Kubang Jaya, Petir, Serang, Banten. (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman)
Seorang anak mengambil air dari dasar sumur yang mengering di Kampung Kubang Jaya, Petir, Serang, Banten. (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman)

Jatim dan NTT Berstatus Awas Potensi Kekeringan

Antara • 26 Juni 2019 10:47
Jakarta: Sejumlah wilayah di Indonesia seperti Sampang dan Malang di Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus Awas terhadap potensi kekeringan. Status awas tersebut disematkan karena sudah tidak dihujani sejak beberapa pekan terakhir.
 
"Status Awas karena telah mengalami lebih dari 61 Hari Tanpa Hujan (HTH) dan prospek peluang curah hujan rendah di bawah 20 milimeter per dasarian pada 20 hari mendatang lebih dari 80 persen," kata Deputi Klimatologi BMKG Herizal di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2019.
 
Selain itu, daerah yang juga berstatus awas adalah sebagian besar Yogyakarta, Indramayu (Jawa Barat), dan Buleleng (Bali). Sejumlah daerah berstatus siaga atau telah mengalami lebih 31 HTH dan prospek peluang curah hujan rendah di bawah 20 milimeter per dasarian pada 20 hari mendatang lebih dari 80 persen.

Daerah tersebut, yaitu Jakarta Utara, Lebak, dan Tangerang Provinsi Banten, Nusa Tenggara Barat, dan sebagian besar Jawa Tengah.
 
Herizal mengatakan berdasarkan monitoring terhadap perkembangan musim kemarau menunjukkan berdasarkan luasan wilayah, 35 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau dan 65 persen masih musim hujan.
 
"Wilayah yang telah memasuki musim kemarau, meliputi pesisir utara dan timur Aceh, Sumatera Utara bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan bagian tenggara, pesisir barat Sulawesi Selatan, pesisir utara Sulawesi Utara, pesisir dalam perairan Sulawesi Tengah, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan," pungkas Herizal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan