Depok: Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad mengungkap pembangunan transportasi berbasis rel masih sebatas mimpi. Transportasi berbasis rel yang dimaksud Idris berupa monorel.
"Ini mimpi atau wacana, kalian tahu kan arti rencana dan wacana. Tapi wacana ini berdasarkan ilmiah karena yang melakukannya adalah para pakar. Kalau Idris mah tidak mengerti masalah transportasi, kita hanya bisa mengeluarkan masalah kebijakannya nanti," kata Idris, di Gedung Kejaksaan Negeri Kota Depok, Depok, Kamis, 30 Januari 2020.
Dia mengaku proyek monorel tidak bisa mengandalkan dana dari APBD Kota Depok. Tapi, dia menyakini, proyek tersebut bakal menghabiskan biaya Rp3 triliun untuk satu koridor. Depok berencana membangun empat koridor.
"Makanya ini kita konsep nanti akan ditawarkan ke investor, kalau mau didanain silakan," bebernya.
Idris menyebut monorel adalah moda transportasi berbasis rel tunggal yang berbeda dengan Moda Raya Terpadu (MRT) di DKI dan Lintas Rel Terpadu (LRT). Menurutnya Depok tidak bisa menggunakan MRT maupun LRT.
"Untuk Depok sulit (MRT/LRT) karena jalannya belum direkayasa oleh sebab itu kita gunakan konsep Monorel," terangnya.
Dia mengaku konsep monorel telah diajukan ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk dikaji. Idris menegaskan belum ada pembahasan detail mengenai wacana tersebut.
"Kami baru berdiskusi saja dengan BPTJ, membahas masalah transportasi dan lalu lintas. Pada waktu yang bersamaan kami ajukan fisible studies monorail tersebut, untuk dikaji kembali," bebernya.
Pemkot Depok mewacanakan membangun transportasi berbasis rel untuk mengatasi kemacetan. Proyek itu disebut bakal menelan Rp12 triliun untuk empat koridor.
Keempat koridor tersebut, yakni koridor 1 sepanjang 10,8 km dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur.
Koridor 2 sepanjang 16,7 km dari TOD Depok Baru sampai Cinere, dan diharap terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.
Koridor 3 sepanjang 10,7 km dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari. Terakhir, koridor 4 sepanjang 13,8 km dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri.
Depok: Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad mengungkap pembangunan
transportasi berbasis rel masih sebatas mimpi. Transportasi berbasis rel yang dimaksud Idris berupa monorel.
"Ini mimpi atau wacana, kalian tahu kan arti rencana dan wacana. Tapi wacana ini berdasarkan ilmiah karena yang melakukannya adalah para pakar. Kalau Idris
mah tidak mengerti masalah transportasi, kita hanya bisa mengeluarkan masalah kebijakannya nanti," kata Idris, di Gedung Kejaksaan Negeri Kota Depok, Depok, Kamis, 30 Januari 2020.
Dia mengaku proyek monorel tidak bisa mengandalkan dana dari APBD Kota Depok. Tapi, dia menyakini, proyek tersebut bakal menghabiskan biaya Rp3 triliun untuk satu koridor. Depok berencana membangun empat koridor.
"Makanya ini kita konsep nanti akan ditawarkan ke investor, kalau mau didanain silakan," bebernya.
Idris menyebut monorel adalah moda transportasi berbasis rel tunggal yang berbeda dengan Moda Raya Terpadu (MRT) di DKI dan Lintas Rel Terpadu (LRT). Menurutnya Depok tidak bisa menggunakan MRT maupun LRT.
"Untuk Depok sulit (MRT/LRT) karena jalannya belum direkayasa oleh sebab itu kita gunakan konsep Monorel," terangnya.
Dia mengaku konsep monorel telah diajukan ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk dikaji. Idris menegaskan belum ada pembahasan detail mengenai wacana tersebut.
"Kami baru berdiskusi saja dengan BPTJ, membahas masalah transportasi dan lalu lintas. Pada waktu yang bersamaan kami ajukan
fisible studies monorail tersebut, untuk dikaji kembali," bebernya.
Pemkot Depok mewacanakan membangun transportasi berbasis rel untuk mengatasi kemacetan. Proyek itu disebut bakal menelan Rp12 triliun untuk empat koridor.
Keempat koridor tersebut, yakni koridor 1 sepanjang 10,8 km dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur.
Koridor 2 sepanjang 16,7 km dari TOD Depok Baru sampai Cinere, dan diharap terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.
Koridor 3 sepanjang 10,7 km dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari. Terakhir, koridor 4 sepanjang 13,8 km dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)