Garut: Pemerintah Kabupaten Garut menyampaikan ke depan diperkirakan menjadi masa transisi pandemi. Stok vaksin covid-19 kosong, Pemkab Garut mewacanakan vaksinasi berbayar Rp150 ribu sekali dosis.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan stok vaksin covid-19 kosong karena belum adanya pengiriman vaksin dari pemerintah provinsi dan pusat. Beberapa waktu lalu sempat ada stok vaksin tapi pengiriman terlambat hingga kedaluwarsa dan terpaksa dikembalikan kembali.
"Vaksin covid-19 yang datang kemungkinan kedaluwarsa karena pengirimannya yang telat dan terpaksa dikembalikan. Akan tetapi, saat ini memang kondisinya kosong dan sekarang belum adanya kiriman vaksin dari Pemerintah Provinsi Jabar dan Pusat meski sebelumnya itu ada di beberapa puskesmas tapi semuanya kosong," katanya, Selasa, 18 Oktober 2022.
Kekosongan vaksin covid-19 yang terjadi sekarang ini diperkirakan menjadi masa transisi dari yang gratis ke berbayar. Ke depannya, warga yang hendak divaksinasi diharuskan membayar sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.
"Kami sudah mendapatkan informasi tersebut dan memang kedepannya ada kebijakan bagi warga yang mau divaksinasi covid-19 harus membayar sebesar Rp150 ribu per orang. Pembayaran yang selama itu dilakukan masih wacana dan belum ada kepastian benar atau tidaknya diberlakukan vaksinasi berbayar," ujarnya.
Sementara itu, Deri, 27, warga Kecamatan Cisompet, Garut mengatakan, selama sepekan terakhir sempat berkeliling dari puskesmas ke puskesmas mencari vaksin covid-19. Namun, dari Puskesmas Tarogong yang ditemuinya tidak ada jawaban dan hanya mengucapkan stok kosong dan beberapa puskesmas di wilayah Garut juga mengalami kekosongan yang sama.
"Kami telah mencari beberapa Puskesmas di Garut dan semuanya mengalami kekosongan hingga masih banyak warga yang mana dari mereka ingin divaksin dosis 1, 2 dan 3 tetapi tidak ada stok tersisa. Akan tetapi, dengan kekosongan tersebut dipastikan pelayanan di Puskesmas dan di tempat lainnya terhambat," paparnya.
Garut: Pemerintah Kabupaten Garut menyampaikan ke depan diperkirakan menjadi masa transisi pandemi. Stok
vaksin covid-19 kosong, Pemkab Garut mewacanakan vaksinasi berbayar Rp150 ribu sekali dosis.
Sekretaris Daerah
Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan stok vaksin covid-19 kosong karena belum adanya pengiriman vaksin dari pemerintah provinsi dan pusat. Beberapa waktu lalu sempat ada stok vaksin tapi pengiriman terlambat hingga kedaluwarsa dan terpaksa dikembalikan kembali.
"Vaksin covid-19 yang datang kemungkinan kedaluwarsa karena pengirimannya yang telat dan terpaksa dikembalikan. Akan tetapi, saat ini memang kondisinya kosong dan sekarang belum adanya kiriman vaksin dari
Pemerintah Provinsi Jabar dan Pusat meski sebelumnya itu ada di beberapa puskesmas tapi semuanya kosong," katanya, Selasa, 18 Oktober 2022.
Kekosongan vaksin covid-19 yang terjadi sekarang ini diperkirakan menjadi masa transisi dari yang gratis ke berbayar. Ke depannya, warga yang hendak divaksinasi diharuskan membayar sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.
"Kami sudah mendapatkan informasi tersebut dan memang kedepannya ada kebijakan bagi warga yang mau divaksinasi covid-19 harus membayar sebesar Rp150 ribu per orang. Pembayaran yang selama itu dilakukan masih wacana dan belum ada kepastian benar atau tidaknya diberlakukan vaksinasi berbayar," ujarnya.
Sementara itu, Deri, 27, warga Kecamatan Cisompet, Garut mengatakan, selama sepekan terakhir sempat berkeliling dari puskesmas ke puskesmas mencari vaksin covid-19. Namun, dari Puskesmas Tarogong yang ditemuinya tidak ada jawaban dan hanya mengucapkan stok kosong dan beberapa puskesmas di wilayah Garut juga mengalami kekosongan yang sama.
"Kami telah mencari beberapa Puskesmas di Garut dan semuanya mengalami kekosongan hingga masih banyak warga yang mana dari mereka ingin divaksin dosis 1, 2 dan 3 tetapi tidak ada stok tersisa. Akan tetapi, dengan kekosongan tersebut dipastikan pelayanan di Puskesmas dan di tempat lainnya terhambat," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)