"Agar dalam penyelenggaraan Kongres AMAN dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada gangguan maupun kekhawatiran masyarakat, termasuk para delegasi adat yang berasal dari seluruh Indonesia," ujar Ketua Dewan Adat Suku Tepera Depapre Papua, David Edward Danya, dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 21 Oktober 2022.
Menurut dia, ada kekhawatiran banyak kalangan atas stabilitas keamanan di Papua. Pasalnya, banyak pendukung Gubernur Lukas Enembe yang memanas usai Lukas ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua Dewan Adat Suku Tepera Depapre, David Edward, meminta seluruh pihak menghormati proses hukum dan tidak membuat situasi Papua memanas. Di sisi lain, pihaknya tak mengakui pengangkatan Lukas Enembe sebagai kepala suku besar Papua.
Baca: Peternak Siap Suplai Daging dan Telur untuk Kongres Adat Nusantara |
Lukas Enembe, kata dia, mestinya berjiwa besar dengan menghadapi proses hukum. Pernyataan kuasa hukum Lukas yang seolah menjadikan adat sebagai tameng dianggap tak bijak, karena penegakan hukum di Indonesia menggunakan hukum positif.
"Gubernur Lukas Enembe harus berani dan jujur menghadapi proses hukum yang akan dilakukan KPK, jangan sampai adat menjadi tameng agar terhindar dari jeratan hukum yang berlaku," kata David Edward.
KPK menetapkan Lukas sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek yang bersumber APBD Provinsi Papua. Dia sudah dua kali dipanggil oleh KPK.
Pertama sebagai saksi untuk hadir pada 12 September 2022. Dia tidak hadir pada pemanggilan di Markas Brimob Jayapura tersebut dengan alasan sakit.
Pemanggilan kedua, Lukas dipanggil sebagai tersangka pada Senin, 26 September 2022. Namun Lukas kembali mangkir dengan alasan sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id