Metrotvnews, Makassar: Polisi seharusnya menindak mahasiswa yang mencoreng Kongres ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam di Pekanbaru, Riau. Namun Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) meminta polisi mengidentifikasi terlebih dulu pelaku kerusuhan.
Ketua Harian Majelis Wilayah KAHMI Sulsel Tobo A Hairuddin mengatakan aksi itu merugikan masyarakat di Pekanbaru. Tapi bisa saja yang terlibat dalam kerusuhan itu warga yang mengaku-ngaku sebagai kader HMI.
"Mereka berangkat dan menjadi penyusup di rombongan penggembira. Itu harus ditindak, silakan aparat kepolisian mengambil tindakan tegas, " ujar Tobo yang juga politikus Partai Nasdem Wilayah Sulsel itu itu di Makassar, Senin (23/11/2015).
Menurut anggota KAHMI Sulsel Andi Tamsil, kader HMI sejati tak akan mencederai asas dasar organisasi.
Kongres ke-29 HMI berlangsung di Riau. Sebanyak 1.048 orang yang mengaku kader HMI berangkat dari Makassar. Mereka naik KM Dobonsolo milik Pelni dan hanya membayar ala kadarnya. Mereka memaksa pihak Pelni memberangkatkan ke Jakarta.
Dari Jakarta para penggembira itu berangkat ke Pekanbaru menggunakan bus. Tiba di Riau, ratusan di antaranya menggelar unjikrasa dan sempat menutup akses jalan utama di sana.
Metrotvnews, Makassar: Polisi seharusnya menindak mahasiswa yang mencoreng Kongres ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam di Pekanbaru, Riau. Namun Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) meminta polisi mengidentifikasi terlebih dulu pelaku kerusuhan.
Ketua Harian Majelis Wilayah KAHMI Sulsel Tobo A Hairuddin mengatakan aksi itu merugikan masyarakat di Pekanbaru. Tapi bisa saja yang terlibat dalam kerusuhan itu warga yang mengaku-ngaku sebagai kader HMI.
"Mereka berangkat dan menjadi penyusup di rombongan penggembira. Itu harus ditindak, silakan aparat kepolisian mengambil tindakan tegas, " ujar Tobo yang juga politikus Partai Nasdem Wilayah Sulsel itu itu di Makassar, Senin (23/11/2015).
Menurut anggota KAHMI Sulsel Andi Tamsil, kader HMI sejati tak akan mencederai asas dasar organisasi.
Kongres ke-29 HMI berlangsung di Riau. Sebanyak 1.048 orang yang mengaku kader HMI berangkat dari Makassar. Mereka naik KM Dobonsolo milik Pelni dan hanya membayar ala kadarnya. Mereka memaksa pihak Pelni memberangkatkan ke Jakarta.
Dari Jakarta para penggembira itu berangkat ke Pekanbaru menggunakan bus. Tiba di Riau, ratusan di antaranya menggelar unjikrasa dan sempat menutup akses jalan utama di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)