Malang: Sebanyak 170 anak berkebutuhan khusus (ABK) di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur, Kota Malang, Jawa Timur, positif covid-19. Hasil tersebut diketahui berdasarkan tes swab antigen terhadap 500 anak penghuni panti asuhan.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan saat ini pihak Yayasan Bhakti Luhur telah melakukan isolasi mandiri.
"Saya masuk tadi memastikan bahwa ketika ada isolasi mandiri, maka SOP sarana prasarana tercukupi. Saya kira ini sudah sesuai dengan SOP protokol covid-19 ketika isolasi mandiri. Ada lapangannya, ada cara memberikan asupan makan dan semuanya," kata Sutiaji di Malang, Rabu, 3 Maret 2021.
Baca: Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Malang Positif Covid-19
Sutiaji menjelaskan penghuni panti asuhan tidak dirawat di rumah isolasi atau safe house dan Rumah Sakit Lapangan Covid-19. Sebab para penghuni merupakan anak berkebutuhan khusus.
"Ini ada yang harus memapah, harus menggunakan kursi roda dan seterusnya, ada keahlian tersendiri. Dan itu pengasuh lebih mengerti, namun menggunakan protokol covid-19. Ini banyak anak-anak yang juga disabilitas. Jadi harus ada perlakukan khusus," jelasnya.
Sutiaji mengaku bahwa pihak yayasan sebenarnya telah melakukan mitigasi dini terkait penyebaran covid-19. Namun masih belum diketahui asal muasal wabah covid-19 yang menyerang panti asuhan tersebut hingga menyebabkan ratusan orang positif.
"Sebanyak 170 orang itu positif swab antigen. Yang delapan itu positif PCR swab. Namun kita perlu waspada bahwa ini anak-anak sudah satu tahun tidak keluar. Mitigasi sudah luar biasa, kok masih terpapar. Baik yang positif antigen atau yang negatif, tetap saya perlakukan sama," jelasnya.
Malang: Sebanyak 170 anak berkebutuhan khusus (ABK) di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur, Kota Malang, Jawa Timur,
positif covid-19. Hasil tersebut diketahui berdasarkan tes swab antigen terhadap 500 anak penghuni panti asuhan.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan saat ini pihak Yayasan Bhakti Luhur telah melakukan isolasi mandiri.
"Saya masuk tadi memastikan bahwa ketika ada isolasi mandiri, maka SOP sarana prasarana tercukupi. Saya kira ini sudah sesuai dengan SOP protokol covid-19 ketika isolasi mandiri. Ada lapangannya, ada cara memberikan asupan makan dan semuanya," kata Sutiaji di Malang, Rabu, 3 Maret 2021.
Baca:
Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Malang Positif Covid-19
Sutiaji menjelaskan penghuni panti asuhan tidak dirawat di rumah isolasi atau safe house dan Rumah Sakit Lapangan Covid-19. Sebab para penghuni merupakan anak berkebutuhan khusus.
"Ini ada yang harus memapah, harus menggunakan kursi roda dan seterusnya, ada keahlian tersendiri. Dan itu pengasuh lebih mengerti, namun menggunakan protokol covid-19. Ini banyak anak-anak yang juga disabilitas. Jadi harus ada perlakukan khusus," jelasnya.
Sutiaji mengaku bahwa pihak yayasan sebenarnya telah melakukan mitigasi dini terkait penyebaran covid-19. Namun masih belum diketahui asal muasal wabah covid-19 yang menyerang panti asuhan tersebut hingga menyebabkan ratusan orang positif.
"Sebanyak 170 orang itu positif swab antigen. Yang delapan itu positif PCR swab. Namun kita perlu waspada bahwa ini anak-anak sudah satu tahun tidak keluar. Mitigasi sudah luar biasa, kok masih terpapar. Baik yang positif antigen atau yang negatif, tetap saya perlakukan sama," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)