Jakarta: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi mengungkapkan tantangan terberat dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa adalah proses pembersihan reruntuhan bangunan terdampak.
Menurut dia proses pembersihan reruntuhan tidak sesederhana yang dipikirkan melainkan harus dilakukan secara efisien dan tepat mengingat penggunaan alat berat tak selalu tepat guna.
"Di lapangan banyak barang milik masyarakat yang masih bisa dimanfaatkan sehingga kalau menggunakan alat berat harus dikonfirmasi dulu bersama pemilik rumah," ujarnya melalui sambungan satelit dalam Metro Pagi Primetime, Rabu, 29 Agustus 2018.
Bukan hanya koordinasi dengan pemilik rumah, pemerintah bersama TNI dan relawan yang melakukan proses pembersihan juga harus menyisir lebih dulu titik mana yang bisa dibersihkan dengan alat berat dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan.
Meski sulit, Zainul optimistis tambahan bantuan alat berat sebanyak 31 unit yang akan dibawa oleh TNI berikut tambahan 800 personel akan mempercepat proses pembersihan sebelum memulai rekonstruksi.
"Dengan tambahan ini jumlah total personel TNI yang bekerja di NTB akan lebih dari 8.000 orang. Semoga prosesnya bisa lebih cepat," kata dia.
Jakarta: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi mengungkapkan tantangan terberat dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa adalah proses pembersihan reruntuhan bangunan terdampak.
Menurut dia proses pembersihan reruntuhan tidak sesederhana yang dipikirkan melainkan harus dilakukan secara efisien dan tepat mengingat penggunaan alat berat tak selalu tepat guna.
"Di lapangan banyak barang milik masyarakat yang masih bisa dimanfaatkan sehingga kalau menggunakan alat berat harus dikonfirmasi dulu bersama pemilik rumah," ujarnya melalui sambungan satelit dalam
Metro Pagi Primetime, Rabu, 29 Agustus 2018.
Bukan hanya koordinasi dengan pemilik rumah, pemerintah bersama TNI dan relawan yang melakukan proses pembersihan juga harus menyisir lebih dulu titik mana yang bisa dibersihkan dengan alat berat dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan.
Meski sulit, Zainul optimistis tambahan bantuan alat berat sebanyak 31 unit yang akan dibawa oleh TNI berikut tambahan 800 personel akan mempercepat proses pembersihan sebelum memulai rekonstruksi.
"Dengan tambahan ini jumlah total personel TNI yang bekerja di NTB akan lebih dari 8.000 orang. Semoga prosesnya bisa lebih cepat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)