Tangerang: Mimi korban penipuan pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di Tangerang Selatan, mengaku berhubungan dengan orang yang memgatasnamakan pegawai di Dinas pendidikan dan Kebudayaan kota Tangerang Selatan.
“Pokoknya orang-orang tahu, dia D (pelaku) sudah biasa membantu orang masuk sekolah negeri. Memang dikenalnya pegawai dinas,” kata dia, Minggu 15 Juli 2018.
Mimi menerangkan, mengenal D dari rekanya yang bekerja sebagai guru. Sehingga, Mimi makin yakin untuk memberikan duit pelicin agar anaknya bisa lolos seleksi PPDB online.
“Saya memang belum pernah bertemu sama sekali dengan D, tapi yakin dan percaya karena teman-teman bilang kenal dan tahu kalau dia biasa membantu meloloskan siswa masuk sekolah negeri,” bilang dia.
Pil pahit harus ditelan Mimi, setelah putranya MIR,13, tak masuk daftar pengumuman peserta lolos PPDB online dan manual.
Seperti diketahui, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel telah mengumukan 6.331 peserta didik yang lolos seleksi PPDB online pada 12 Juli 2018. Selain itu, sebanyak 215 peserta yang datanya sempat hilang telah dinyatakan lolos pada 14 Juli 2018.
“Pengumuman kedua kemarin 14 Juli yang ditempel di dinding sekolah SMPN 11 juga tidak ada nama anak saya. Saya hubungi orang yang menjanjikan anak saya masuk negeri juga enggak bisa dihubungi,” jelasnya.
Baca: Duit Raib Ditipu Calo PPDB Online
Mimi semakin yakin menjadi korban penipuan. Kemudian mencoba menelusuri ihwal D, yang disebut bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel.
“Orang-orang dinas yang saya tanya juga mengaku kenal D, tapi sekarang katanya bukan dinas di situ, katanya bagian TU,” ucapnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono, menegaskan bakal menindak sesuai aturan yang berlaku.
“Kalau ada oknum yang begitu, maka dinas akan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” kata Taryono.
Dia mengaku, belum mendapat laporan dari masyarakat soal percaloan dan penipuan tersebut. “Kami belum ada laporan itu, dan tentunya perlu dalami setiap laporan,” katanya.
Ketika ditanyai mengenai oknum berinisial D, Taryono belum memberikan jawaban.
Tangerang: Mimi korban penipuan pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
online di Tangerang Selatan, mengaku berhubungan dengan orang yang memgatasnamakan pegawai di Dinas pendidikan dan Kebudayaan kota Tangerang Selatan.
“Pokoknya orang-orang tahu, dia D (pelaku) sudah biasa membantu orang masuk sekolah negeri. Memang dikenalnya pegawai dinas,” kata dia, Minggu 15 Juli 2018.
Mimi menerangkan, mengenal D dari rekanya yang bekerja sebagai guru. Sehingga, Mimi makin yakin untuk memberikan duit pelicin agar anaknya bisa lolos seleksi PPDB
online.
“Saya memang belum pernah bertemu sama sekali dengan D, tapi yakin dan percaya karena teman-teman bilang kenal dan tahu kalau dia biasa membantu meloloskan siswa masuk sekolah negeri,” bilang dia.
Pil pahit harus ditelan Mimi, setelah putranya MIR,13, tak masuk daftar pengumuman peserta lolos PPDB
online dan manual.
Seperti diketahui, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel telah mengumukan 6.331 peserta didik yang lolos seleksi PPDB
online pada 12 Juli 2018. Selain itu, sebanyak 215 peserta yang datanya sempat hilang telah dinyatakan lolos pada 14 Juli 2018.
“Pengumuman kedua kemarin 14 Juli yang ditempel di dinding sekolah SMPN 11 juga tidak ada nama anak saya. Saya hubungi orang yang menjanjikan anak saya masuk negeri juga enggak bisa dihubungi,” jelasnya.
Baca: Duit Raib Ditipu Calo PPDB Online
Mimi semakin yakin menjadi korban penipuan. Kemudian mencoba menelusuri ihwal D, yang disebut bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel.
“Orang-orang dinas yang saya tanya juga mengaku kenal D, tapi sekarang katanya bukan dinas di situ, katanya bagian TU,” ucapnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono, menegaskan bakal menindak sesuai aturan yang berlaku.
“Kalau ada oknum yang begitu, maka dinas akan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” kata Taryono.
Dia mengaku, belum mendapat laporan dari masyarakat soal percaloan dan penipuan tersebut. “Kami belum ada laporan itu, dan tentunya perlu dalami setiap laporan,” katanya.
Ketika ditanyai mengenai oknum berinisial D, Taryono belum memberikan jawaban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)