Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko, di Makassar, Sulawesi Selatan. Medcom.id/Muhammad Syawaluddin.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko, di Makassar, Sulawesi Selatan. Medcom.id/Muhammad Syawaluddin.

Polisi Belum Menindak Pelaku Penyerangan Asrama Papua di Makassar

Muhammad Syawaluddin • 07 September 2019 03:26
Makassar: Kasus penyerangan Asrama Papua, pada 19 Agustus 2019 lalu hingga saat ini belum menemukan titik terang. Pelaku penyerangan sampai hampir sebulan lamanya belum juga ditangkap oleh pihak kepolisian.
 
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum bisa bergerak untuk mengamankan pelaku penyerangan Asrama Papua di Jalan Lanto Dg Pasewang. Pasalnya, polisi belum menerima laporan dari korban.
 
"Tidak ada laporan polisinya," kata Indratmoko, saat dihubungi, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 6 September 2019.

Sebelumnya, Asrama Papua yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal pada 19 Agustus 2019. Asrama Papua yang terletak di Jalan Lanto Dg Pasewang tersebut diserang sekitar pukul 19.00 Wita. 
 
Dari keterangan polisi beberapa waktu lalu, penyerangan Asrama Papua Makassar tersebut bermula saat sekelompok orang tidak dikenal datang ke asrama yang tidak jauh dari kantor Polsek Mamajang itu. Menurut kepolisian, awalnya, sekolompok orang itu ingin memastikan mahasiswa Papua aman di Makassar. 
 
Namun, dalam pembicaraan tersebut mungkin ada tanggapan dari mahasiswa yang menyebakan kesalahanpahaman dan akhirnya bentrokan antar kedua kubu tersebut terjadi. 
 
Akibat kesalahpahaman itu sekelompok orang tidak dikenal melempar dan terjadilah bentrokan antarkedua kubu tersebut. Kejadian itu mengakibatkan sejumlah kaca Asrama Papua tersebut pecah diduga karena lemparan batu dari sekelompok orang tidak dikenal tersebut. 
 
Namun, hingga saat ini para pelaku penyerangan yang masih belum diketahui identitasnya tersebut masih bebas berkeliaran. Polisi tidak bisa bergerak untuk mengamankan pelaku lantaran tidak ada laporan terkait hal tersebut.
 
Penyerangan di Asrama Mahasiswa di Makassar ditenggarai buntut dari bentrokan yang terjadi antara pemuda yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dengan warga sekitar di Perempatan Rajabali, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 15 Agustus 2019.
 
Bentrokan terjadi ketika para mahasiswa Papua ini melakukan unjuk rasa memperingati 57 tahun perjanjian New York, dengan tema 'Amerika Serikat Harus Bertanggung Jawab Atas Penjajahan di West Papua'.
 
Di sela-sela aksi, terjadi keributan antara mahasiswa Papua dengan warga sekitar. Sempat terjadi bentrokan dan aksi saling lempar batu antara warga yang berusaha mencegah aksi unjuk rasa dari massa AMP.
 
Kerusuhan bergeser ke Surabaya pada Jumat, 16 Agustus dan Sabtu 17 Agustus 2019 akibat isu perusakan tiang bendera merah putih di lingkungan asrama mahasiswa Papua. Hingga hari ini, Senin, 19 Agustus 2019, kerusuhan memuncak di Manokwari, Papua Barat, dan Jayapura, Papua.
 
Kerusuhan pecah di Papua Barat. Lalu lintas di sejumlah jalan di Manokwari, Papua Barat, lumpuh akibat diblokade massa. Mereka memprotes insiden dugaan kekerasan dan pengusiran mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 15 Agustus 2019.
 
Suasana semakin panas setelah sejumlah konten berisi dugaan penyerangan mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, tersebar via media sosial. Massa menganggap narasi tersebut merupakan diskriminasi warga Papua di tanah Jawa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan