Seorang penyintas mengambil air dari tangki diantara tenda pengungsian yang telah ditinggalkan di kompleks pengungsian Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA/Basri Marzuki)
Seorang penyintas mengambil air dari tangki diantara tenda pengungsian yang telah ditinggalkan di kompleks pengungsian Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA/Basri Marzuki)

Ratusan KK Korban Gempa Palu Masih Tinggal di Tenda

Medcom • 08 Oktober 2019 12:28
Palu: Ratusan kepala keluarga korban gempa dan likuefaksi di Palu, Sulawesi Tengah, setahun lalu masih tinggal di tenda. Hingga kini mereka belum mendapatkan hunian sementara (huntara).
 
Anggota Yayasan Sikola Mombine, Nur Safitri, mengatakan di sejumlah titik masih terdapat tenda-tenda penyintas gempa. Kondisi para penyintas pun disebut mulai memprihatinkan.
 
"Namanya tidak ada di dalam daftar penerima huntara. Mereka memilih untuk tinggal di tenda pengungsi, meski tidak layak huni," ujar Nur. 

Penyintas yang masih di tenda mulai dari lansia, dewasa, anak-anak, dan bayi. Tenda yang dihuni pun mulai bocor dan tidak nyaman. Selain tinggal di tenda darurat, para penyintas juga tak mendapatkan jaminan hidup. 
 
"Kalau pemerintah tidak punya uang, lebih baik berterus terang saja kepada kami, bukan hanya janji-janji saja sebagai surga telinga," kata salah seorang penyintas, melansir Antara, Selasa, 8 Oktober 2019.
 
Gempa magnitudo 7,4 disertai likuefaksi di Sigi, Palu, dan Donggala, Sulawesi Tengah, disebut yang terdahsyat sepanjang bencana di provinsi tersebut. Selain menelan korban jiwa, banyak permukiman masyarakat yang tergulung likuefaksi dan hancur akibat gempa. (Shah Alam Pandu)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan